3. Research and Analisis WING (RAW)
Badan ini didirikan pada tahun 1968 setelah kegagalan intelijen India selama perang Tiongkok-India tahun 1962. Kegagalan tersebut dinilai sebagai kemunduran besar karena tak berhasil menjaga keamanan internal dan eksternal pada saat itu.
Oleh karenanya, pemerintah India mendirikan Research and Analysis Wing yang sepenuhnya didedikasikan untuk badan intelijen eksternal termasuk memantau penyelundupan senjata dan narkotika ke dalam negeri, mengumpulkan intelijen dari negara asing mengenai keamanan nasional negara tersebut.
RAW memiliki peran penting di Afghanistan sejak 1990-an setelah kebangkitan Taliban ketika didukung Pakistan, dan India memutuskan untuk berpihak pada Aliansi Utara dengan memberikan dukungan logistik dan intelijen yang diperlukan.
4. Australian Secret Intelligence Service (ASIS)
Atas perintah eksekutif, ASIS dibentuk pada tahun 1952 sebagai cabang eksternal dari Komunitas Intelijen Australia. Setelah hampir dua dekade, sebuah berita yang mengungkap kegiatan spionase di negara-negara Asia menyebabkan pengetahuan publik pertama tentang keberadaannya pada tahun 1972.
Badan ini diberi tugas untuk mengumpulkan intelijen dari luar negeri yang menyangkut kepentingan strategis negara dan keamanan dalam negeri. Pada tahun 2012 saat konferensi pers, Direktur Jenderal ASIS menyatakan bahwa lembaga tersebut meningkatkan pijakannya di wilayah paling bergejolak di dunia.