Kelompok itu diusir dari wilayah terakhirnya pada 2019, tetapi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada Juli lalu bahwa itu tetap menjadi ancaman yang terus-menerus.
IS diperkirakan memiliki antara 6.000 dan 10.000 pejuang di Suriah dan Irak, yang sebagian besar berbasis di daerah pedesaan dan terus melakukan serangan tabrak lari, penyergapan dan pengeboman pinggir jalan.
Afiliasi regional IS juga menimbulkan ancaman di zona konflik lain di seluruh dunia. PBB mengatakan jaringan yang paling kuat dan mapan berbasis di Afghanistan, Somalia, dan cekungan Danau Chad.
(Susi Susanti)