AMMAN - Pemimpin militan Negara Islam (ISIS) Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi, yang terbunuh pada pertengahan Oktober di Suriah, meledakkan dirinya setelah dia dan para pembantunya dikepung oleh para pejuang lokal di Kota Jasem, demikian kata para pejuang yang terlibat dalam bentrokan itu kepada Reuters.
Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Rabu, (30/11/2022) bahwa Al-Quraishi tewas dalam operasi yang dilakukan oleh pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Provinsi Deraa selatan.
BACA JUGA:Â IS ISIS Umumkan Kematian Pemimpin yang Terbunuh saat Melawan 'Musuh Tuhan' dan Berikan Nama Penggantinya
Provinsi itu berada di bawah kendali tentara Suriah setelah perjanjian rekonsiliasi yang ditengahi Rusia pada 2018 yang memberikan kendali atas Suriah selatan kembali ke Damaskus.
Al Quraishi dan pembantunya telah ditemukan di sebuah tempat persembunyian rahasia di sebuah rumah, kata sumber tersebut, yang termasuk pejuang FSA, kerabat rekan yang tewas dalam bentrokan tersebut, dan penduduk Jasem.
"Pemimpin dan rekannya meledakkan diri dengan sabuk bunuh diri setelah pejuang kami berhasil menyerbu tempat persembunyian mereka," kata Salem al Horani, warga Jasem dan mantan pejuang yang ikut serta dalam pengepungan tiga rumah tempat ditemukannya sel ISIS.
BACA JUGA:Â Pentolan Kelompok ISIS Ledakkan Diri Setelah Dikepung Pasukan Suriah
FSA telah menerima dukungan dari negara-negara Barat dan Teluk sampai mereka menarik dukungan pada tahun 2018, tetapi para pejuangnya tetap berada di wilayah tersebut setelah kesepakatan rekonsiliasi di mana mereka menyerahkan senjata berat tetapi diizinkan untuk menyimpan senjata ringan.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News