Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Eksekusi Mati Pengunjuk Rasa Pertama Kalinya, Ini Reaksi Keras Dunia Internasional

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 09 Desember 2022 |15:29 WIB
Iran Eksekusi Mati Pengunjuk Rasa Pertama Kalinya, Ini Reaksi Keras Dunia Internasional
Protes anti-pemerintah di Iran terkait kematian Mahsa Amini (Foto: AFP)
A
A
A

IRAN - Eksekusi mati yang dilakukan Iran terhadap pengunjuk rasa protes nasional memicu kecaman dan kemarahan dari dunia internasional.

Seperti diketahui, Mohsen Shekari, 23, telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati karena memblokir jalan dan melukai seorang paramiliter selama fase awal protes.

Situs pengadilan Mizan Online melaporkan pengadilan menghukum Shekari atas "moharebeh" - atau mengobarkan "perang melawan Tuhan" di bawah hukum syariah Islam Iran - pada 1 November lalu.

Amnesty International mengatakan "ngeri" dengan eksekusi tersebut dan mengecam persidangan Shekari sebagai "pengadilan palsu yang sangat tidak adil".

Baca juga: Dituding Kobarkan Perang Melawan Tuhan, Iran Eksekusi Mati Pengunjuk Rasa Protes untuk Pertama Kalinya

"Eksekusinya mengungkap ketidakmanusiawian dari apa yang disebut sistem peradilan Iran, di mana banyak orang lain menghadapi "nasib yang sama," lanjut kelompok itu, dikutip AFP.

Baca juga: Bela Protes Iran, Mantan Presiden Iran Desak Penguasa Memperhatikan Tuntutan Pengunjuk Rasa

Menurut Amnesty, Iran mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahunnya daripada negara mana pun selain China.

Sebelum eksekusi terakhir, Amnesty mengatakan setidaknya 28 orang, termasuk tiga anak berusia di bawah 18 tahun, dapat menghadapi hukuman mati terkait dengan dengan protes nasional itu.

Mahmood Amiry-Moghaddam, Direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo, mendesak reaksi internasional yang kuat karena jika tidak Iran akan menghadapi eksekusi massal para pengunjuk rasa.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement