Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Makna Rangkaian Adat Jawa dalam Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina Gudono

Ary Wahyu Wibowo , Jurnalis-Sabtu, 10 Desember 2022 |09:45 WIB
    Makna Rangkaian Adat Jawa dalam Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina Gudono
Kaesang dan Erina (foto: dok IG Erina)
A
A
A

b. Ngidak tagan/nincak endog

 

Ritual menginjak sebutir telur ayam mentah oleh mempelai pria dilaksanakan sebagai harapan bahwa ia akan mendapatkan keturunan karena keduanya telah bersatu. Kemudian, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda kasih sayangnya.

 

c. Sinduran

Kain sindur berwarna merah dan putih diharapkan akan memberikan keberanian bagi kedua pengantin agar menjalani pernikahan mereka dengan semangat dan penuh gairah. Pada ritual ini, keduanya akan dibalut oleh kain sindur sembari diantar menuju pelaminan oleh ayah sang mempelai wanita.

 

d. Bobot timbang

 

Setelah kedua pengantin duduk di kursi pelaminan, akan dilangsungkan ritual menimbang anak sendiri dan anak menantu oleh ayah pengantin wanita dengan cara memangku kedua mempelai. Kemudian, ibu pengantin akan naik ke atas panggung untuk menanyakan kepada sang ayah, siapa yang lebih berat di antara mereka. Kemudian, ayah akan menjawabnya jika keduanya sama beratnya. Dengan percakapan ini, diharapkan bahwa kedua anak mengetahui bahwa tidak ada perbedaan kasih sayang bagi mereka.

e. Minum rujak degan

Secara harafiah, rujak degan adalah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Tradisi minum air kelapa ini dilakukan secara bergilir dalam satu gelas untuk satu keluarga. Dimulai dari sang bapak untuk diteruskan kepada sang ibu, sehingga diberikan kepada kedua pasang pengantin. Air kelapa dilambangkan sebagai air suci yang dapat membersihkan rohani seluruh anggota keluarga.

 

f. Kacar kucur

 

Ritual ini dilakukan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri sebagai simbol bahwa Ia akan bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga.

g. Dulangan

 

Ada pun ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol bahwa kedua pasangan akan selalu menolong satu sama lain dan juga saling memadu kasih hingga tua.

 

h. Sungkeman

 

Seluruh prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.

Demikianlah seluruh prosesi pernikahan adat Jawa beserta makna-makna tersiratnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, maka kedua pasangan pengantin telah direstui pernikahannya jika sukses melewati tiap tahapan-tahapan dari prosesi hajatan hingga puncak.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement