PERU - Mantan Presiden Peru Pedro Castillo menolak tuduhan konspirasi dan pemberontakan, menyusul pemecatan dan penangkapannya yang dramatis pekan lalu.
Kehadirannya di pengadilan pada Selasa (13/12/2022) terjadi di tengah protes yang sedang berlangsung oleh para pendukung Castillo yang telah menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Selama sidang pengadilan virtual pada Selasa (13/12/2022) untuk mengajukan banding atas perintah penahanan tujuh hari, Castillo mengatakan kepada Hakim Cesar San Martin jika dirinya tidak pernah melakukan kejahatan.
"Saya tidak pernah melakukan kejahatan konspirasi atau pemberontakan,” terangnya, dikutip BBC. Dia menggambarkan penahanannya sebagai sewenang-wenang dan tidak adil.
Baca juga: Kerusuhan Berdarah yang Dipicu Krisis Politik Landa Peru, Setidaknya 7 Orang Tewas
"Saya tidak akan pernah mengundurkan diri dan mengabaikan tujuan populer ini,” lanjutnya. Dia terlihat mengenakan jaket biru dan duduk di samping pengacaranya Ronald Atencio.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi, 20 Orang Terluka Usai Presiden Peru Dikudeta
“Dari sini saya ingin mendesak tentara dan polisi ntuk meletakkan senjata dan berhenti membunuh orang-orang yang haus akan keadilan ini. Besok jam 1:42 siang. Saya ingin orang-orang saya bergabung dengan saya,” ujarnya.
Kantor pers ombudsman Peru kepada CNNE pada Selasa (13/12/2022) mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dalam demonstrasi, termasuk dua anak di bawah umur.