JAKARTA – Fenomena alam El Nino dan La Nina kerap terjadi di berbagai belahan bumi. Kedua fenomena alam ini memunculkan tanda tanya mengenai dampak dan pengaruhnya bagi Indonesia.
Menjawab pertanyaan ini, President KOMITMEN research group sekaligus dosen Departemen Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad) Noir Primadona Purba menjelaskan mengenai fenomena alam El Nino dan La Nina.
"El Nino dan La Nina merupakan fenomena di laut dan atmosfer Indonesia yang diakibatkan oleh interaksi laut dan atmosfer di samudera pasifik," ujar Noir kepada MPI, Selasa (13/12/2022).
Meski sama-sama fenomena laut, namun Noir turut membeberkan apa perbedaan dari kedua hal tersebut. El Nino, kata Noir, menjadi salah satu penyebab berkurangnya kelembaban sehingga kerap menimbulkan kebakaran.
"Kalau El Nino lebih kepada kebakaran hutan akibat berkurangnya kelembapan dan curah hujan. Kalau La Nina lebih kepada intensitas hujan yang berlebih sehingga sering kali menyebabkan banjir," ungkapnya.
Noir mengungkap, di penghujung akhir Desember 2022 ini, Indonesia tengah disibukkan dengan fenomena alam La Nina. Itulah, yang menyebabkan banyaknya banjir di berbagai titik di Indonesia. Termasuk, Jakarta.
"Tahun ini adalah tahun La Nina dimana terjadi hujan yang menyebabkan banjir di DKI dan sekitarnya," imbuhnya.
Noir menjelaskan, dalam kondisi normal, fenomena tersebut murni terbentuk dari alam dan oleh alam. Namun, akibat pemanasan global, Indonesia mengalami musim hujan yang sangat panjang.
"Namun dalam beberapa dekade terakhir akibat pemanasan global, terjadi perubahan intensitasnya. Yang keduanya semakin menguat. Misalnya kalau kita lihat tahun ini hujan terjadi sangat panjang sekali," pungkasnya.
(Rahman Asmardika)