Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dari Khayalan Jadi Keseriusan, Pembangkit Listrik Ruang Angkasa!

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |06:08 WIB
Dari Khayalan Jadi Keseriusan, Pembangkit Listrik Ruang Angkasa!
Ilmuan kembangkan pembangkit listrik ruang angkasa (Foto: NASA)
A
A
A

PEMBANGKIT listrik ruang angkasa berubah dari sebuah khayalan menjadi prospek yang serius. Para ilmuwan pun terus mengembangkannya.

Dilansir dari BBC, untuk waktu yang lama, konsep itu - yang pertama kali dikembangkan oleh ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, pada 1920-an - menjadi inspirasi bagi para penulis.

Namun, seabad kemudian, para ilmuwan membuat langkah besar untuk mengubah konsep tersebut menjadi kenyataan. Badan Antariksa Eropa telah melihat potensi itu dan sekarang mencari cara untuk mendanai proyek-proyek tersebut.

Mereka memprediksi sumber daya pertama yang akan kita dapatkan dari luar angkasa adalah "energi yang dipancarkan".

Perubahan iklim adalah tantangan terbesar saat ini, jadi ada banyak hal yang dipertaruhkan. Dari kenaikan suhu global hingga pola cuaca yang bergeser, dampak perubahan iklim sudah dirasakan di seluruh dunia.

Mengatasi tantangan ini akan membutuhkan perubahan radikal dalam cara kita menghasilkan dan mengonsumsi energi. Teknologi energi terbarukan telah berkembang secara drastis dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan dari segi efisiensi.

Namun sumber-sumber itu tidak menghasilkan energi secara konstan.

Penghasil listrik tenaga angin dan matahari hanya menghasilkan energi saat angin bertiup atau matahari bersinar, sementara kita membutuhkan listrik sepanjang waktu, setiap hari.

Pada akhirnya, kita membutuhkan cara untuk menyimpan energi dalam skala besar sebelum kita dapat beralih ke sumber terbarukan.

Manfaat ruang angakasa

Cara yang mungkin untuk menyiasatinya adalah dengan menghasilkan energi dari matahari di luar angkasa.

Ada banyak keuntungan dari cara ini. Pembangkit listrik tenaga surya berbasis ruang angkasa dapat mengorbit Matahari 24 jam sehari. Atmosfer bumi juga menyerap dan memantulkan sebagian cahaya matahari, sehingga sel surya di atas atmosfer akan menerima lebih banyak sinar matahari dan menghasilkan lebih banyak energi.

Tetapi salah satu tantangan utama yang harus diatasi adalah bagaimana merakit, meluncurkan, dan mengoperasikan struktur besar seperti itu. Satu pembangkit listrik tenaga surya mungkin harus dibuat dengan luas 10 km persegi atau setara dengan 1.400 lapangan sepak bola.

Menggunakan bahan ringan juga penting, karena biaya terbesar adalah saat peluncuran stasiun ke luar angkasa dengan roket. Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengembangkan ribuan satelit yang lebih kecil yang akan disatukan dan dikonfigurasi untuk membentuk satu generator surya besar.

Pada 2017, para peneliti di California Institute of Technology membuat desain untuk pembangkit listrik modular, yang terdiri dari ribuan panel surya yang sangat ringan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement