Mereka juga mendemonstrasikan prototipe panel dengan berat 280g per meter persegi, mirip dengan berat kartu.
Baru-baru ini, perkembangan manufaktur, seperti pencetak 3D, juga sedang diselidiki potensinya untuk digunakan ruang angkasa. Di Universitas Liverpool, kami sedang mengeksplorasi teknik manufaktur baru untuk mencetak sel surya yang sangat ringan ke layar surya.
Layar surya adalah membran yang dapat dilipat, ringan, dan sangat reflektif yang mampu memanfaatkan efek tekanan radiasi Matahari untuk mendorong pesawat ruang angkasa tanpa bahan bakar.
Kami sedang mengeksplorasi cara menyematkan sel surya pada struktur layar untuk membuat pembangkit listrik besar dan bebas bahan bakar. Metode ini memungkinkan kita untuk membangun pembangkit listrik di luar angkasa.
Memang, suatu hari nanti dimungkinkan untuk membuat dan meluncurkan unit di luar angkasa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional atau stasiun ruang penelitian di orbit Bulan (lunar gateway station).
Perangkat semacam itu dapat membantu memberikan daya di Bulan.
Kemungkinan tidak berakhir di sana.
Sementara saat ini kita bergantung pada bahan dari Bumi untuk membangun pembangkit listrik, para ilmuwan juga mempertimbangkan untuk menggunakan sumber daya dari luar angkasa untuk pengembangan, seperti bahan-bahan yang ditemukan di Bulan.
Tapi salah satu tantangan utama ke depan adalah mentransmisikan daya kembali ke Bumi.
Rencananya adalah mengubah listrik dari sel surya menjadi gelombang energi dan menggunakan medan elektromagnetik untuk mentransfernya ke antena di permukaan bumi.
Antena kemudian akan mengubah gelombang kembali menjadi listrik.
Para peneliti yang dipimpin oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang telah mengembangkan desain dan mendemonstrasikan sistem pengorbit yang ditujukan untuk melakukannya.
Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang ini, tetapi diharapkan pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa akan menjadi kenyataan dalam beberapa dekade mendatang.
Para peneliti di China telah merancang sebuah sistem yang disebut Omega, yang mereka targetkan untuk beroperasi pada tahun 2050.
Sistem ini dirancang untuk mampu memasok daya sebesar 2GW ke Bumi, yang merupakan daya yang sangat besar. Untuk menghasilkan tenaga sebesar itu dengan panel surya di Bumi, Anda membutuhkan lebih dari enam juta panel surya.
Satelit tenaga surya yang lebih kecil, seperti yang dirancang untuk menggerakkan wahana penjelajah bulan, bisa beroperasi lebih cepat.
Di seluruh dunia, komunitas ilmiah berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di luar angkasa.
Harapan kami adalah bahwa suatu hari nanti alat itu bisa menjadi penting dalam perjuangan kita melawan perubahan iklim.
(Angkasa Yudhistira)