Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ribuan Dokumen Pemerintah Terkait Pembunuhan John F Kennedy Diungkap ke Publik

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |10:59 WIB
Ribuan Dokumen Pemerintah Terkait Pembunuhan John F Kennedy Diungkap ke Publik
Presiden Ke-35 Amerika Serikat John F. Kennedy. (Foto: Reuters)
A
A
A

Sebuah dokumen Desember 1963 menggambarkan bagaimana pejabat CIA di Mexico City "menyadap panggilan telepon" yang dilakukan Oswald pada bulan Oktober dari kota itu ke Kedutaan Besar Soviet di sana "menggunakan namanya sendiri" dan berbicara "bahasa Rusia yang rusak". Oswald berharap untuk melakukan perjalanan melalui Kuba dalam perjalanannya ke Rusia dan sedang mencari visa, dokumen menunjukkan.

Ada kekhawatiran awal bahwa Ruby, pembunuh Oswald, mungkin memiliki hubungan dengan Oswald. Tetapi sebuah memo September 1964 yang baru dirilis kepada komisi kepresidenan yang menyelidiki pembunuhan itu mengatakan "CIA tidak memiliki indikasi bahwa Ruby dan Lee Harvey Oswald pernah mengenal satu sama lain, terkait, atau mungkin terhubung dengan cara apa pun."

Kongres pada 1992 telah memerintahkan agar semua file tersegel yang tersisa terkait penyelidikan atas kematian Kennedy harus dibuka sepenuhnya untuk umum melalui Arsip Nasional dalam 25 tahun, paling lambat 26 Oktober 2017, kecuali yang diizinkan oleh presiden untuk ditahan lebih lanjut.

Pada 2017, Presiden Donald Trump saat itu merilis cache catatan terkait pembunuhan itu, tetapi memutuskan untuk merilis dokumen yang tersisa secara bergiliran.

Semua file JFK yang tersisa seharusnya dirilis pada Oktober 2021. Biden menunda rilis yang direncanakan itu, dengan alasan penundaan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, dan mengumumkan bahwa file tersebut akan diungkapkan dalam dua gelombang: satu pada 15 Desember. 2021, dan satu lagi pada 15 Desember 2022, setelah menjalani peninjauan intensif selama satu tahun.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement