Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Menarik Gedung Sate Bandung yang Belum Diketahui Banyak Orang

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Sabtu, 24 Desember 2022 |14:02 WIB
5 Fakta Menarik Gedung Sate Bandung yang Belum Diketahui Banyak Orang
Foto: Antara
A
A
A

BANDUNG- Gedung Sate merupakan salah satu ikon Kota Bandung. Gedung bergaya artdeco ini berada di jalan Diponegoro Nomor 22, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

 (Baca juga: Penting Diketahui! Ini 5 Fakta Sesar Lembang, Ancaman Gempa Magnitudo 7)

Bangunan yang telah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat sejak 1980 ini, kini menjadi tempat wisata favorit bagi wisatawan yang tengah berlibur ke Bandung.

Meski sering kali dijadikan sebagai destinasi wisata, namun masih sedikit yang mengetahui tentang fakta menarik dari Gedung Sate.

Apa sajakah itu? Berikut ini 5 fakta menarik Gedung Sate Bandung yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Bangunan proyek pemindahan ibu kota

Pemerintah Hindia Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai ibu kota di negeri jajahannya. Pemilihan kota ini didasarkan pada pertimbangan iklim Bandung yang sejuk plus panorama yang indah.

Konon, iklim Kota Bandung saat itu senyaman Prancis selatan ketika musim panas. Bangunan Gedung Sate_dulu namanya Gouvernements Bedrijven, termasuk salah satu bangunan yang masuk dalam proyek pemindahan ibu kota dari Batavia. Bangunan induk gedung ini selesai dibangun pada 1924.

2. Peletakan batu pertamanya oleh seorang gadis

Biasanya peletakan batu pertama dalam sebuah seremonial dilakukan oleh pejabat atau pimpinan tertinggi. Namun, tidak dengan Gedung Sate.

Pada 27 Juli 1920, peletakan batu pertama justru dilakukan oleh seorang gadis. Ia adalah Johanna Catherina Coops, putri sulung Wali Kota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen yang mewakili Gubernur Jenderal di Batavia.

3. Memadukan arsitektur langgam Timur dan Barat

Berdasarkan data, arsitektur Gedung Sate adalah hasil pilihan Pemerintah Belanda terhadap usul rancangan para arsitek. Saat itu, karya arsitek Ir. J. Berger dan rekan yang terpilih. Pilihan itu tak lepas dari masukan pendapat maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage.

Gaya arsitektur mengarah pada bentuk arsitektur Indo Eropa yang memadukan wajah Timur dan Barat ditopang teknik konstruksi maju dari Barat. Gedung anggun ini mengingatkan pada gaya arsitektur Italia masa renaisans dan menara bertingkat mirip pagoda.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement