Share

Detik-Detik Tiga Jip Wisata Lereng Merapi Terjebak Banjir saat Bermanuver

Erfan Erlin, iNews · Jum'at 30 Desember 2022 06:34 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 30 510 2736913 detik-detik-tiga-jip-wisata-lereng-merapi-terjebak-banjir-saat-bermanuver-LzdJROpQ59.jpg Mobil Jip terjebak banjir. (Foto: Dok Ist)

SLEMAN - Sebanyak tiga armada Jip wisata lereng Merapi terjebak banjir di aliran Kali Kuning, Kabupaten Sleman, ketika sedang bermanuver membawa wisatawan.  Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena wisatawan bersama sopir berhasil menepi.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Peristiwa tersebut terjadi ketika ketiga jip tersebut tengah melakukan manuver di area Kali Kuning namun tiba-tiba banjir datang.

" Kronologinya, pas lagi manuver, tiba-tiba banjir datang. Otomatis Jip ditinggal. Untuk wisatawan sudah tidak di Jip lagi. Aman semua," kata  dihubungi, Kamis (29/12/2022).

 Baca juga: BNPB: 1.709 Rumah Terendam Akibat Rob di Pinrang

Ada dua Jip yang berhasil mereka evakuasi pukul 16.39 WIB. Satu Jip lainnya dievakuasi usai banjir di Kali Kuning surut. Atas peristiwa ini pihaknya mengimbau semua pihak untuk waspada.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menyampaikan, ketiga Jip ini terjebak banjir Kali Kuning sekira pukul tiga sore. Jip nekat naik ke Kali Kuning karena saat itu di bagian bawah baru gerimis.

"Sebenarnya seputaran Lereng Merapi diguyur hujan. Dan, di bawah mungkin masih gerimis sehingga jip wisata masih asik. tiba-tiba ada aliran datang. Ketika Merapi di puncak hujan deras, logikanya kan sungai yang berhulu di Merapi seperti Kali Boyong, Kali Kuning Gendol langsung besar," kata dia. 

Benar saja, tiba-tiba aliran sungai membesar membuat sopir Jip dan wisatawan panik. Mereka lalu menyelamatkan diri ke pinggir sungai dan Jip ditinggal sehingga terjebak banjir. Mobil baru dievakuasi sore harinya sekitar pukul 16.49 WIB. 

Follow Berita Okezone di Google News

Terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan sebenarnya sedimen atau endapan awan panas di puncak Gunung Merapi untuk saat ini sudah berkurang. Sehingga dari sisi perspektif ancaman bencana akibat lahar dingin untuk saat ini sudah sangat minim.  

"Lahar itu di Merapi sudah minim sekali. Akan tetapi untuk keamanan bagi yang beraktivitas di dekat sungai," terangnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini