UKRAINA - Sebuah granat yang tidak meledak telah dikeluarkan dari dada seorang tentara Ukraina. Foto-foto di halaman Facebook layanan medis angkatan bersenjata Ukraina menunjukkan sinar-X bahan peledak di dekat jantung prajurit itu, dan seorang ahli bedah lain memegang perangkat itu.
Posting-an itu mengatakan dua sappers - tentara yang melakukan tugas teknik militer - berada di ruang operasi untuk memastikan keselamatan staf medis.
Menurut postingan itu, prajurit yang terluka itu sekarang sudah pulih. Posting-an media sosial mengatakan operasi dilakukan tanpa menggunakan elektrokoagulasi - di mana arus listrik digunakan untuk membantu mengontrol pendarahan selama operasi - karena amunisi dapat meledak kapan saja.
BACA JUGA: 3 Tragedi yang Terjadi saat Malam Tahun Baru, Ada Granat Meledak
Dikutip BBC, setelah operasi, tim sappers dilaporkan membuang granat tersebut.
BACA JUGA: Geger Penemuan Puluhan Granat di Blitar, Tim Jihandak Diterjunkan
Tidak diketahui bagaimana granat bisa bersarang di dada prajurit, tetapi granat VOG - yang panjangnya sekitar 4 cm [1,6 inci] - dapat ditembakkan hingga jarak 400 m [0,2 mil].
Operasi tersebut dilakukan oleh Mayor Jenderal Andrii Verba, yang digambarkan sebagai "salah satu ahli bedah paling berpengalaman" dari angkatan bersenjata Ukraina.
Tidak diketahui kapan operasi itu dilakukan atau di mana prajurit itu terluka, meski postingan itu diterbitkan pada Senin (9/1/2023).
Hampir 11 bulan setelah Rusia meluncurkan invasi mautnya, pertempuran di timur negara terus berlanjut saat pasukan Ukraina berusaha memukul mundur pasukan yang dikirim oleh Moskow.
Pada Selasa (10/1/2023), kelompok tentara bayaran Wagner mengumumkan telah "menyerbu" kota Soledar di wilayah Donetsk dan menguasainya sepenuhnya, meskipun Kyiv mengatakan tentaranya bertahan, dalam pernyataan selanjutnya.
Soledar akan menjadi keuntungan strategis bagi Rusia, karena kota ini menawarkan tambang garam yang akan memberi pasukan penyerang tempat untuk menempatkan pasukan dan peralatan, terlindung dari rudal Ukraina.
Kota itu juga terletak sekitar enam mil ke barat daya Bakhmut di mana pasukan Rusia saat ini memfokuskan serangan mereka.
Merebut kendali di salah satu lokasi akan menjadi kemenangan propaganda yang sangat dibutuhkan Moskow, menyusul beberapa kemunduran besar di Ukraina sejak perang dimulai, termasuk kehilangan kendali atas Kherson, satu-satunya ibu kota regional di selatan yang berhasil direbutnya.
(Susi Susanti)