CHINA - Gembong judi Makau Alvin Chau telah dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahunkarena lebih dari 100 tuduhan termasuk kejahatan terorganisir dan perjudian ilegal.
Pria berusia 48 tahun itu dinyatakan bersalah dalam kasus yang berpusat pada taruhan ilegal melebihi 823,7 miliar dolar Hong Kong (Rp1.594 triliun).
Chau, tokoh terkenal dan penuh warna di industri kasino lokal, telah membantah tuduhan tersebut. Adapun Makau, bekas jajahan Portugis, adalah satu-satunya kota di Tiongkok yang melegalkan perjudian kasino.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan 16 Operator Judi Online Jaringan Kamboja di Cengkareng Jadi Tersangka
Dikutip BBC, Chau adalah ketua dan pendiri Suncity Group, yakni operator junket terbesar di Makau, atau mengatur perjalanan untuk penjudi kaya ke kasino.
BACA JUGA: Breaking News! Polisi Gerebek Markas Judi Online 303 di Apartemen Mewah Jakarta Barat
Operator judi ini mengatur para pemain papan atas dari Cina daratan untuk melakukan perjalanan ke Makau dan berjudi di kasino kota, dan menawarkan pinjaman kepada mereka. Lalu menagih hutang untuk kasino, dan mengoperasikan kamar VIP di seluruh kasino Makau.
Pengusaha yang dijuluki "Raja Sampah" itu mengundurkan diri pada Desember 2021 beberapa hari setelah penangkapannya.
Jaksa menuduh Chau menciptakan dan memimpin sindikat kriminal yang memfasilitasi taruhan yang tidak diumumkan. Mereka mengatakan bahwa sebagai akibatnya pemerintah kehilangan pendapatan pajak lebih dari 8,26 miliar dolar Hong Kong (Rp16 triliun).
Pengadilan memutuskan mendukung jaksa penuntut untuk sebagian besar dakwaan, tetapi membebaskan Chau dari pencucian uang. Kasus profil tinggi juga melibatkan 20 terdakwa lainnya.
Industri perjudian sangat terpukul oleh pembatasan virus corona serta tindakan keras oleh pemerintah China terhadap uang yang dipindahkan dari daratan.
Pada September tahun lalu, sebuah pengadilan di kota Wenzhou di China timur memenjarakan lebih dari 30 orang karena perjudian lintas batas sehubungan dengan kasus Chau.
Suncity menutup semua kamar VIP setelah penangkapan Chau. Tetapi bahkan sebelum itu, jumlah junket di Makau terus menurun. Menurut angka resmi, sekarang hanya tersisa 36 operator junket, turun dari 100 pada 2019.
Dengan rambutnya yang disisir ke belakang dan kulitnya yang kecokelatan, Chau adalah sosok terkenal di dunia berbahasa Cina dan menjadi favorit di antara tabloid yang berfokus pada urusan cintanya.
Media lokal melabelinya 'Mencuci Beras Wa' setelah karakter komedi situasi - meskipun namanya juga dapat dilihat sebagai eufemisme untuk pencucian uang.
(Susi Susanti)