Share

Katak Raksasa Pemecah Rekor Dunia Ditemukan di Hutan Australia

Rahman Asmardika, Okezone · Jum'at 20 Januari 2023 10:05 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 20 18 2749828 katak-raksasa-pemecah-rekor-dunia-ditemukan-di-hutan-australia-B37z66Sqjt.jpg Toadzilla yang ditemukan di Queensland, Australia. (Foto: Departemen Lingkungan dan Sains Queensland)

QUEENSLAND - Seekor katak tebu raksasa dengan berat hampir 3 kg telah ditemukan oleh petugas margasatwa di hutan hujan Australia utara. Katak tersebut begitu besar hingga petugas sempat mengira hewan itu โ€œpalsuโ€

Katak "monster" itu memiliki ukuran enam kali lebih besar dari rata-rata, memiliki beratnya 2,7kg, dan kemungkinan memecahkan rekor dunia. Dijuluki "Toadzilla", hewan itu dengan cepat ditempatkan dalam wadah dan dikeluarkan dari alam liar.

Pertama kali masuk ke Australia pada 1935, Katak tebu adalah salah satu hama paling merusak di negara itu dan kini jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 2 miliar.

Ketika penjaga taman Kylee Grey pertama kali melihat amfibi besar saat berpatroli di Queensland, dia tidak dapat mempercayai matanya.

"Saya belum pernah melihat yang sebesar ini," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.

"(Tampaknya) hampir seperti bola sepak berkaki. Kami menjulukinya Toadzilla."

BACA JUGA:ย Penuh Misteri, Temuan 8.000 Tulang Belulang Katak Kuno Bikin Bingung Para Ahli

Timnya dengan cepat menangkap Toadzilla - diyakini sebagai betina - dan kembali ke pangkalan untuk menimbangnya. Mereka tahu dia akan berat, tetapi terkejut saat menemukan hewan itu bisa mencetak rekor dunia baru.

Rekor Dunia Guinness saat ini untuk katak terbesar - 2,65kg - ditetapkan oleh katak peliharaan di Swedia bernama Prinsen pada 1991.

Follow Berita Okezone di Google News

Gray mengatakan spesimen raksasa ini kemungkinan besar memakan serangga, reptil dan mamalia kecil.

"Katak tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang bisa masuk ke dalam mulutnya," katanya sebagaimana dilansir BBC.

Katak tidak memiliki predator alami di Australia dan spesies yang beracun telah menimbulkan malapetaka pada populasi hewan asli.

Gray tidak yakin berapa umur Toadzilla tersebut. Spesies ini dapat hidup hingga 15 tahun di alam liar - tetapi percaya dia "telah ada sejak lama".

Toadzilla sejak itu telah di-eutanasia, seperti praktik standar di Australia untuk hama tersebut, dan akan disumbangkan ke Museum Queensland.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini