IRAN - Iran, pada Kamis (19/1/2023), memperingatkan bahwa Uni Eropa (UE) akan ‘membayar harga penuh’ jika memasukkan Korps Garda Revolusioner Iran sebagai entitas teroris.
Parlemen Eropa pada Kamis (19/1/2023) menyerukan untuk memasukkan Garda Revolusioner Iran ke dalam daftar teroris Uni Eropa, dan bersikeras untuk memperluas sanksi-sanksi yang menarget Iran setelah tindakan keras yang diambil oleh pemerintah Iran terhadap para demonstran di negaranya.
BACA JUGA: Kolonel Garda Revolusi Iran Ditembak 5 Kali di Dalam Mobilnya
“Kami berharap Eropa dapat membuat keputusan yang bijak dan melepaskan diri dari dominasi tersembunyi arogansi global – Amerika Serikat dan Israel. Jika tidak maka mereka akan membayar harga penuh,” ungkap juru bicara parlemen Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, yang juga merupakan mantan panglima Garda Revolusioner dan Kepala Kepolisian Iran, dikutip VOA.
BACA JUGA: Iran Eksekusi Mantan Wakil Menteri Pertahanannya Atas Tuduhan Mata-Mata
Dalam resolusi yang tidak mengikat, badan legislatif itu mengumpulkan dukungan mayoritas untuk meminta 27 negara anggota Uni Eropa mengambil langkah semacam itu, guna melawan apa yang dinilai sebagai kemunduran cepat hak asasi manusia di Iran.
Di luar seruan untuk memasukkan organisasi itu ke dalam daftar hitam teroris, Parlemen Eropa juga ingin agar Uni Eropa melarang aktivitas ekonomi atau keuangan apapun yang dapat dikaitkan dengan Korps Garda Revolusioner Iran itu.
Amerika Serikat (AS) sebelumnya telah menetapkan korps itu sebagai “organisasi teroris asing,” dan menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Follow Berita Okezone di Google News