Share

Iran Eksekusi Mantan Wakil Menteri Pertahanannya Atas Tuduhan Mata-Mata

Rahman Asmardika, Okezone · Minggu 15 Januari 2023 10:55 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 15 18 2746537 iran-eksekusi-mantan-wakil-menteri-pertahanannya-atas-tuduhan-mata-mata-Q69ILJj0oi.jpg Mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran Alireza Akbari. (Foto: Reuters)

DUBAI/LONDON - Iran telah mengeksekusi seorang warga negara Inggris-Iran yang pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanannya, kata pengadilannya Eksekusi terhadap Alireza Akbari ini dijalankan meski Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah menyerukan pembebasannya.

Akbari, (61), yang ditangkap pada 2019. dijatuhi hukuman mati atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk Inggris.

BACA JUGA: Dituduh Propaganda Melawan Sistem, Iran Hukum Putri Mantan Presiden Hashemi Rafsanjani 5 Tahun Penjara

Inggris, yang menyatakan kasus terhadap Akbari bermotivasi politik, mengutuk eksekusi tersebut, dengan Perdana Menteri Rishi Sunak menyebutnya "tindakan tidak berperasaan dan pengecut yang dilakukan oleh rezim barbar".

Kantor berita badan pengadilan Iran, Mizan, melaporkan eksekusi tersebut tanpa mengatakan kapan eksekusi itu dilakukan. Pada Jumat, (13/1/2023) malam, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly telah mendesak Iran untuk tidak menindaklanjuti hukuman tersebut.

Eksekusi ini juga dikecam oleh Amerika Serikat dan Prancis, yang tampaknya akan semakin memperburuk hubungan Iran yang telah lama tegang dengan Barat, yang telah memburuk sejak pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 menemui jalan buntu dan setelah Teheran melancarkan tindakan keras yang mematikan terhadap pengunjuk rasa tahun lalu.

Dalam rekaman audio yang konon dari Akbari dan disiarkan oleh BBC Persia pada Rabu, (11/1/2023), dia mengatakan telah mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan setelah penyiksaan yang ekstensif.

BACA JUGA: Inggris Kecam Eksekusi Mati Terhadap 2 Pengunjuk Rasa Iran

"Alireza Akbari, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan korupsi di bumi dan tindakan ekstensif terhadap keamanan internal dan eksternal negara melalui spionase untuk dinas intelijen pemerintah Inggris ... dieksekusi," menurut laporan Mizan yang dilansir Reuters.

Laporan Mizan menyebutkan bahwa Akbari dituduh menerima pembayaran sebesar 1.805.000 euro, 265.000 pound, dan $50.000 untuk kegiatan mata-mata.

Follow Berita Okezone di Google News

Inggris telah memanggil Kuasa Usaha Iran, menjatuhkan sanksi pada jaksa agung Iran, dan akan sementara menarik duta besarnya dari Teheran untuk konsultasi lebih lanjut terkait eksekusi Akbari.

Ini menandai kasus langka Republik Islam yang mengeksekusi seorang pejabat atau mantan pejabat senior. Salah satu kejadian terakhir terjadi pada 1984, ketika komandan angkatan laut Iran Bahram Afzali dieksekusi setelah dituduh menjadi mata-mata Uni Soviet.

Pernyataan Inggris tentang kasus tersebut belum menjawab tuduhan Iran bahwa Akbari memata-matai Inggris.

BACA JUGA: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan dari Jarak 150 Meter

Kementerian luar negeri Iran memanggil duta besar Inggris atas apa yang disebutnya "campur tangan London dalam ranah keamanan nasional Iran", kantor berita negara IRNA melaporkan.

Media pemerintah Iran, yang menggambarkan Akbari sebagai mata-mata super, menyiarkan sebuah video pada Kamis yang mereka katakan menunjukkan dia berperan dalam pembunuhan pada 2020 terhadap ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, yang tewas dalam serangan di luar Teheran yang pada saat itu dituding pihak berwenang dilakukan oleh Israel.

Dalam video tersebut, Akbari tidak mengaku terlibat dalam pembunuhan itu, namun mengatakan seorang agen Inggris telah meminta informasi tentang Fakhrizadeh. Media pemerintah Iran sering menyiarkan pengakuan tersangka dalam kasus-kasus bermuatan politik.

Reuters tidak dapat menetapkan keaslian video dan audio media pemerintah, atau kapan atau di mana mereka direkam.

Dia adalah sekutu dekat Ali Shamkhani, sekarang sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, yang menjadi menteri pertahanan dari 1997 hingga 2005. Akbari bertempur selama perang Iran-Irak pada 1980-an sebagai anggota Garda Revolusi dan memiliki pangkat kolonel.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini