Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pascaerupsi, Gunung Semeru Alami 29 Kali Gempa Letusan

Binti Mufarida , Jurnalis-Jum'at, 20 Januari 2023 |10:56 WIB
Pascaerupsi, Gunung Semeru Alami 29 Kali Gempa Letusan
Gunung Semeru (Foto: PVMBG)
A
A
A

JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Gunung Semeru mengalami 29 kali gempa letusan pascaerupsi pagi ini.

“29 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-25 mm, dan lama gempa 72-128 detik. 10 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-9 mm dan lama gempa 46-87 detik,” ungkap PVMBG dari laman resminya, Jumat (20/1/2023).

 BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 500 Meter di Atas Puncak

Diketahui, pagi ini Gunung Semeru mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak. Sementara itu, PVMBG mencatat Gunung Semeru mengalami 6 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-9 mm, dan lama gempa 45-88 detik.

“1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 118 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P 28 detik dan lama gempa 51-58 detik,” paparnya.

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Lava Pijar Menyala Terlihat Tadi Malam 

PVMBG juga melaporkan Gunung Api saat terlihat jelas hingga tertutup kabut. “Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut,” imbuhnya.

Sementara itu, saat ini masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” imbau PVMBG.

Selain itu, PVMBG juga meminta masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tandasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement