TEHERAN – Aksi pembakaran Alquran yang dilakukan politikus ekstremis sayap kanan Rasmus Paludan di Stockholm, Swedia, telah memicu kecaman dari banyak pihak, terutama negara-negara Islam. Pemerintah Iran mengatakan bahwa aksi tersebut dapat memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa beberapa negara Eropa telah membiarkan ekstremis untuk menyebarkan kebencian terhadap nilai-nilai Islam dengan kedok mendukung kebebasan berpendapat. Dia menuding negara Eropa terus melembagakan Islamofobia dalam masyarakat mereka.
Disampaikan Kanaani, pembakaran Alquran adalah merupakan contoh nyata penyebaran kebencian dan pemicu kekerasan terhadap Muslim. Dia menegaskan bahwa tindakan itu tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara dan berpikir.
Follow Berita Okezone di Google News