PRANCIS - Prancis telah menyetujui permintaan dari para pemimpin militer Burkina Faso untuk menarik semua pasukannya dari negara tersebut.
Burkina Faso, yang saat ini sedang memerangi pemberontakan jihadis, mengatakan ingin mempertahankan diri.
Dikutip BBC, saat ini ada 400 pasukan khusus Prancis di Burkina Faso, yang tinggal tersisa satu bulan lagi.
Tahun lalu Prancis juga meninggalkan negara tetangga Mali, tempat pasukannya menghabiskan delapan tahun memerangi militan Islam.
 BACA JUGA: Pria Bersenjata Culik 50 Wanita dan Anak Perempuan yang Sedang Mencari Makanan
Prancis telah menjaga hubungan militer yang erat dengan banyak bekas koloninya di Afrika Barat dan telah membantu beberapa dari mereka melawan jihadis yang aktif di seluruh wilayah di bawah Operasi Barkhane yang sekarang telah dihentikan.
 BACA JUGA: Pemberontak Islamis Culik 50 Perempuan di Burkina Faso
Namun, hubungan ekonominya yang berkelanjutan telah menyebabkan kebencian terhadap perannya, yang telah dimanfaatkan oleh Rusia.
Baik Mali maupun Republik Afrika Tengah sekarang bekerja sama dengan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News