Share

Korban Tewas Gempa Dahsyat Turki Mencapai 8.700 Orang, Jumlahnya Diperkirakan Masih Akan Bertambah

Rahman Asmardika, Okezone · Rabu 08 Februari 2023 16:05 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 08 18 2761365 korban-tewas-gempa-dahsyat-turki-mencapai-8-700-orang-jumlahnya-diperkirakan-masih-akan-bertambah-UJYpVsadew.jpg Pekerja penyelamat menggali puing-puing bangunan menyusul gempa dahsyat di Kahramanmaras, Turki, 7 Februari 2023. (Foto: Reuters)

KAHRAMANMARAS - Jumlah resmi korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki dan Suriah melonjak menjadi lebih dari 8.700 orang pada Rabu, (8/2/2023). Tim penyelamat yang kewalahan memperingatkan bahwa jumlah itu akan bertambah secara signifikan dengan keluarga yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Di Turki, banyak orang menghabiskan malam kedua dengan suhu beku tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut, masih khawatir untuk kembali ke dalam gedung.

Banyak bangunan hancur akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang pada Senin, (6/2/2023). Ini merupakan gempa paling mematikan di Turki dalam lebih dari dua dekade, sejak 1999.

"Di mana tendanya, di mana truk makanannya?" kata Melek, (64), seorang penyintas di kota selatan Antakya, kepada Reuters. Malek menambahkan bahwa dia belum melihat tim penyelamat.

"Kami belum pernah melihat distribusi makanan di sini seperti bencana sebelumnya di negara kami. Kami selamat dari gempa bumi, tetapi kami akan mati di sini karena kelaparan atau kedinginan di sini."

Dengan skala bencana yang semakin jelas, jumlah korban tewas, yang sekarang tercatat 6.234 di Turki, tampaknya akan terus meningkat.

Follow Berita Okezone di Google News

Di negara tetangga Suriah, yang telah hancur akibat perang selama 11 tahun, jumlah korban tewas naik menjadi lebih dari 2.500 dalam semalam, menurut pemerintah Suriah dan layanan penyelamatan yang beroperasi di barat laut yang dikuasai pemberontak.

Presiden Turki Tayyip Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Tetapi penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan atas apa yang mereka katakan sebagai tanggapan yang lambat dan tidak memadai dari pihak berwenang.

Gempa pertama terjadi tepat setelah pukul 04.00 pada Senin, tengah malam di tengah musim dingin, memberikan sedikit kesempatan bagi penduduk yang sedang tidur untuk bereaksi.

Erdogan, menghadapi pemilihan yang ketat pada Mei, diperkirakan akan mengunjungi beberapa daerah yang terkena dampak pada Rabu.

Pihak berwenang Turki mengatakan sekira 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekira 450 km dari Adana di barat ke Diyarbakir di timur.

Gempa tersebut, yang diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya, merobohkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen, melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara.

Petugas penyelamat telah berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.

Pejabat bantuan menyuarakan keprihatinan khusus tentang situasi di Suriah, di mana kebutuhan kemanusiaan sudah lebih besar dari titik mana pun sejak meletusnya konflik yang telah memecah belah negara dan mempersulit upaya bantuan.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan upaya penyelamatan berpacu dengan waktu, dengan peluang untuk menemukan korban yang selamat semakin berkurang setiap menit dan jam.

Di Suriah, layanan penyelamatan yang beroperasi di barat laut yang dikuasai pemberontak mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi lebih dari 1.280 orang dan lebih dari 2.600 orang terluka.

"Jumlahnya diperkirakan meningkat secara signifikan karena keberadaan ratusan keluarga di bawah reruntuhan, lebih dari 50 jam setelah gempa," kata layanan penyelamatan di Twitter.

Semalam, menteri kesehatan Suriah mengatakan jumlah korban tewas di daerah yang dikuasai pemerintah naik menjadi 1.250, outlet berita Al-Ikhbariya yang dikelola pemerintah melaporkan melalui Telegram bahwa jumlah korban terluka adalah 2.054 orang.

Gempa bumi paling mematikan di Turki dalam satu generasi telah memberi Erdogan tantangan penyelamatan dan rekonstruksi yang sangat besar, yang akan membayangi menjelang pemilihan Mei yang telah ditetapkan sebagai yang terberat dalam dua dekade kekuasaannya.

Pemungutan suara, menurut jajak pendapat sebelum gempa, akan menentukan bagaimana Turki diatur, ke mana arah ekonominya dan peran apa yang mungkin dimainkan oleh kekuatan regional dan anggota NATO untuk meredakan konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

1
4
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini