SLEMAN - Badan Geologi melaporkan adanya guguran awan panas dari Gunung Merapi di Yogyakarta, Jawa Tengah, pada pukul 07.10 WIB, Rabu (8/2/2023).
Menurut Plt Kepala Badan Geologi M Wafid, guguran awan panas Gunung Merapi tercatat di seismograf dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik. "Jarak luncur guguran awan panas sejauh 1500 meter ke arah Kali Boyong (barat daya)," jelas dia.
 BACA JUGA:Sempat Terhenti, Pemprov DKI akan Lanjutkan Pembangunan JPO Klender Baru
Sementara sampai saat ini, dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
Laporan hingga pagi ini pukul 06.00 WIB, telah terjadi 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm dan lama gempa 33-119.9 detik. 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 5.5-7.3 detik.
 BACA JUGA:KPK Cecar Bos Perusahaan Konstruksi soal Aliran Suap Bupati Bangkalan
1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 70 mm, dan lama gempa 11.5 detik. 22 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-8 mm, S-P 0.5-0.7 detik dan lama gempa 7-8.8 detik.
Status Gunung Merapi saat ini masih level III atau siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Follow Berita Okezone di Google News