Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengapa 72 Jam Pertama Penting Selamatkan Korban Gempa Turki-Suriah, Simak Penjelasan Pakar

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Jum'at, 10 Februari 2023 |18:36 WIB
Mengapa 72 Jam Pertama Penting Selamatkan Korban Gempa Turki-Suriah, Simak Penjelasan Pakar
Gempa Turki/Foto: Reuters
A
A
A

JAKARTA – Jumlah korban meninggal akibat gempa dahsyat magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah. Tim penyelamat masih mencari korban selamat dari puing-puing, tetapi harapan memudar hampir 100 jam sejak gempa terjadi.

(Baca juga: Kakak Beradik Berhasil Dievakuasi Setelah 101 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki, Sempat Minta Es Krim)

Menanggapi hal ini, Pakar tanggap darurat Ilan Kelman mengatakan bahwa waktu yang dimiliki hampir habis bagi para penyintas atau korban selamat yang tertimbun reruntuhan gempa bumi di Turki dan Suriah. Ini seiring dengan upaya pencarian yang mendekati batas waktu 72 jam yang krusial.

“Lebih dari 90 persen korban gempa bumi berhasil diselamatkan dalam tiga hari pertama,” ujar Kelman dilansir AFP, Jumat (10/2/2023).

Profesor bencana dan kesehatan di University College London ini menyebut, jumlah korban bisa bervariasi secara signifikan tergantung pada cuaca, gempa susulan serta seberapa cepat tim penyelamat dan peralatan dapat tiba di tempat kejadian.

“Tenggat waktu 72 jam akan berakhir pada Kamis pagi. Kenapa jangka waktu itu sangat penting? Secara umum gempa bumi tidak membunuh orang, melainkan infrastruktur yang runtuh yang membunuh orang,”ujarnya.

Namun faktor yang paling mendesak kata dia adalah mendapatkan bantuan medis bagi orang-orang yang tertimpa reruntuhan bangunan sebelum korban kehabisan darah. Selain itu, cuaca juga merupakan faktor kunci, dan hal ini sangat berlawanan dengan kondisi di Turki dan Suriah.

“Mereka yang berhasil selamat dari cuaca dingin dan luka-luka masih membutuhkan makanan dan air. Tanpa air, banyak orang akan mulai meninggal dalam waktu tiga, empat, lima hari,” terangnya.

Selain itu, adanya gempa susulan tanpa peringatan setelah gempa bumi, dapat meruntuhkan bangunan dan menimbulkan risiko yang sangat besar. Hal ini menjadi problem bagi para penyintas dan petugas yang berusaha menyelamatkan korban.

Biasanya lanjut dia, sebagian besar korban yang selamat dapat dikeluarkan dalam waktu 24 jam oleh petugas. Namun mengingat gempa terjadi di daerah terpencil dan di zona konflik, maka sangat sulit untuk dimasuki.

“Biasanya dibutuhkan waktu setidaknya 24 jam bagi tim penyelamat internasional untuk tiba, bersiap-siap, dan mulai bekerja. Pada saat itu, banyak orang yang seharusnya bisa selamat telah tewas. Untuk daerah-daerah yang dilanda konflik di dekat perbatasan Suriah, aksesnya lebih sulit lagi,”terangnya.

“Dan sejauh yang saya lihat, tim penyelamat bahkan belum sepenuhnya menilai banyak daerah di zona konflik utama, atau banyak pemukiman sementara bagi para pengungsi,” tutup Kelman.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement