KAHRAMANMARAS – Tiga wanita dan dua anak ditemukan dalam keadaan hidup di bawah puing-puing bangunan sembilan hari setelah bencana gempa dahsyat mengguncang Turki. Dua wanita ditemukan di Kahramanmaras, sementara tiga korban lain diselamatkan di Antakya.
Melike Imamoglu yang berusia empat puluh dua tahun dan Cemile Kekec yang berusia 74 tahun berhasil ditarik dari reruntuhan oleh tim penyelamat di kota Kahramanmaras, Turki.
Diwartakan BBC, penyelamatan mereka terjadi saat para pekerja mengalihkan perhatian mereka untuk membersihkan kota-kota yang hancur akibat gempa bumi awal Februari. Gempa itu telah membuat jutaan orang di seluruh Suriah dan Turki tinggal di kamp darurat dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Video penyelamatan yang diposting ke media sosial oleh Walikota Darica, Muzaffer Biyik, menunjukkan para pekerja bertepuk tangan dan berpelukan satu sama lain saat Kekec dimasukkan ke dalam ambulans.
Media lokal melaporkan bahwa ketika mereka menemukan korban selamat berusia 42 tahun, Imamoglu, mereka mengatakan bahwa dia "luar biasa".
Di Antakya - kota lain di Turki yang terkena dampak gempa bumi yang parah - media lokal melaporkan bahwa seorang ibu dan kedua anaknya ditarik hidup-hidup dari reruntuhan.
Sepuluh hari setelah bencana, semakin sulit untuk menemukan korban gempa yang selamat. Korban tewas di Turki dan Suriah kini telah melewati 41.000 jiwa.
Petugas penyelamat asing yang tiba di Turki tak lama setelah gempa mulai berkemas dan kembali ke negara masing-masing, sementara penduduk setempat mengalihkan fokus mereka untuk membersihkan puing-puing.
Korban sekarang harus mulai membangun kembali kehidupan mereka. Pemerintah Turki telah mendorong orang untuk kembali ke rumah mereka jika memungkinkan, setelah pihak berwenang menyatakan mereka aman.
Tetapi banyak yang kehilangan rumah dan tinggal di kamp darurat. Di Kahramanmaras, tempat para wanita diselamatkan, lebih dari 1.000 orang yang selamat berkemah di stadion lokal.
Di Suriah, upaya bantuan terhambat oleh perang saudara yang telah memecah belah negara.
PBB tidak memberikan bantuan ke Suriah selama berhari-hari, mengatakan masalah logistik yang harus disalahkan.
Ketika bantuan benar-benar tiba setelah pembukaan perbatasan kedua yang melintasi Turki, tim penyelamat mengatakan mereka tidak menyediakan alat berat apa pun yang diperlukan untuk memindahkan puing-puing.
"Belum pernah terjadi sebelumnya, ada gempa bumi di suatu tempat dan komunitas internasional serta PBB tidak membantu," kata Raed Saleh, yang memimpin pasukan penyelamat White Helmets di daerah yang dikuasai oposisi.
(Rahman Asmardika)