Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Selandia Baru Dihantam Topan Gabrielle, 4 Meninggal dan 300 Orang Diselamatkan dari Atap Rumah

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 16 Februari 2023 |12:00 WIB
Selandia Baru Dihantam Topan Gabrielle, 4 Meninggal dan 300 Orang Diselamatkan dari Atap Rumah
Pasukan keamanan Selandia Baru menyelamatkan korban yang terkena Topan Gabrielle (Foto: Pasukan Pertahanan Selandia Baru)
A
A
A

SELANDIA BARU - Pejabat Selandia Baru mengatakan sedikitnya empat orang, termasuk seorang anak, meninggal akibat dihantam Topan Gabrielle, yang telah menyebabkan banjir dan tanah longsor yang signifikan di Pulau Utara.

Pada Rabu (15/2/2023), para pejabat mengkonfirmasi mayat seorang anak ditemukan di Hawke's Bay, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak.

Helikopter penyelamat di sana telah menyelamatkan sekitar 300 orang yang terdampar di atap rumah.

BACA JUGA:  Usai Umumkan Keadaan Darurat, 3 Orang Meninggal Akibat Topan Gabrielle

Topan telah pindah dari Selandia Baru tetapi sekitar 10.500 orang masih mengungsi pada Rabu (15/2/2023).

 BACA JUGA: 38.000 Rumah Hidup Gelap-gelapan Tanpa Listrik Usai Dihantam Topan Gabrielle, Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat

Dikutip BBC, Perdana Menteri (PM) Chris Hipkins mengatakan ada juga beberapa orang hilang yang sangat dikhawatirkan polisi.

Meski hujan telah berhenti di sebagian besar wilayah, namun banyak kota dan daerah terpencil tetap terputus oleh banjir yang tinggi dan kurangnya listrik.

Hipkins menyebut Gabrielle sebagai peristiwa cuaca terbesar yang melanda negara itu dalam satu abad terakhir. Diperkirakan mempengaruhi setidaknya sepertiga dari lima juta penduduk negara itu.

Kerusakan badai paling luas terjadi di komunitas pesisir di ujung utara dan pantai timur North Island - dengan area seperti Hawke's Bay, Coromandel, dan Northland di antara yang terparah.

Menteri Manajemen Darurat Kieran McAnulty mengatakan situasi di Hawke's Bay, tujuan wisata populer dengan beberapa kota terpencil, menjadi perhatian khusus pihak berwenang.

Saat topan melanda pada Senin (13/2/2023) malam, penduduk di Hawke's Bay terpaksa berenang melalui jendela kamar tidur saat permukaan air naik.

"Dalam beberapa kasus, air banjir naik ke lantai dua rumah tempat orang-orang diselamatkan," kata seorang juru bicara militer.

Setidaknya tiga orang tewas di daerah tersebut. Seorang wanita tewas dalam tanah longsor di rumahnya, sedangkan seorang lainnya ditemukan tewas di garis pantai. Polisi mengatakan mereka yakin anak itu terperangkap di air yang naik.

Mayat seorang petugas pemadam kebakaran yang hilang yang terjebak dalam tanah longsor di barat Auckland juga ditemukan pada Selasa (14/2/2023).

Mr McAnulty pada Rabu (15/2/2023) mengatakan tidak mengherankan jika jumlah kematian terus meningkat.

Namun dia memuji upaya "fenomenal" dari para pekerja penyelamat yang menyelamatkan "sekitar 300 orang dari atap rumah" di Hawke's Bay, dengan 60 orang diselamatkan dari satu bangunan besar yang terdampar oleh banjir.

Pada Rabu (15/2/2023), lebih dari 140.000 orang di seluruh pulau masih tanpa listrik, meskipun listrik telah pulih ke 80.000 rumah.

Warga di daerah yang terkena dampak parah juga diminta untuk menghemat air dan makanan karena khawatir akan kekurangan.

Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional pada Selasa (14/2/2023), yang memungkinkannya merampingkan tanggapannya terhadap bencana tersebut.

Negara ini sebelumnya hanya mendeklarasikan keadaan darurat nasional pada dua kesempatan - selama dimulainya pandemi Covid-19 dan setelah gempa bumi Christchurch 2011.

Menteri iklim Selandia Baru James Shaw menghubungkan skala bencana dengan perubahan iklim.

"Keparahannya, tentu saja, [diperburuk] oleh fakta bahwa suhu global kita telah meningkat 1,1 derajat," terangnya di parlemen pada Selasa (14/2/2023).

"Kita harus berhenti membuat alasan untuk tidak bertindak. Kita tidak bisa meletakkan kepala kita di pasir saat pantai sedang banjir. Kita harus bertindak sekarang,” lanjutnya.

Topan Gabrielle menghantam Pulau Utara Selandia Baru hanya dua minggu setelah rekor hujan lebat dan banjir di wilayah yang sama. Empat orang tewas dalam banjir tersebut.

Sementara itu, gempa bermagnitudo 6,0 dirasakan secara luas di seluruh negeri pada Rabu (15/2/2023) malam.

Belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa yang terjadi di lepas pantai Pulau Utara dekat ibu kota Wellington itu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement