Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pakar Minta Indonesia Waspadai Virus Marburg yang Angka Kematiannya Capai 80 Persen

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Kamis, 16 Februari 2023 |02:14 WIB
Pakar Minta Indonesia Waspadai Virus Marburg yang Angka Kematiannya Capai 80 Persen
Tjandra Yoga Aditama (Foto: Dok Okezone)
A
A
A


JAKARTA - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama meminta seluruh lapisan masyarakat Indonesia mewaspadai Virus Marburg yang bisa menyebabkan potensi angka kematian mencapai 80 persen.

“Angka kematiannya memang tinggi, berkisar dari 25 sampai 80 persen. Perlu diketahui bahwa ini belum ada obat serta vaksinnya,” kata Prof. Tjandra dilansir Antara, Kamis (16/2/2023).

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menuturkan penyakit Marburg disebabkan virus yang masih satu golongan dengan virus Ebola yaitu filovirus (Filoridae).

Tjandra menjelaskan gejala dari Marburg bisa dikatakan mirip dengan Ebola. Penyakitnya mampu menyebabkan terjadinya perdarahan hebat, sehingga disebut Marburg Hemorrhagic Fever, yang mirip dengan Ebola Hemorrhagic Fever.

Gejala lain yang penderitanya rasakan adalah demam, diare dengan feses cair yang hebat, nyeri hebat di bagian perut juga merasa lemah. Dalam gejala pendarahan, kerap kali penderita akan muntah darah, buang air besar disertai darah, perdarahan dari hidung, mulut bahkan vagina.

Baca juga: Pakar: Perlu Penguatan Surveilans Antisipasi Cacar Monyet

“Hal lain yang perlu diketahui yakni selain menularkan pada monyet Afrika, African green monkeys, penularan penyakit Marburg juga dihubungkan dengan kelelawar jenis Old World Fruit Bat,” katanya.

Baca juga: Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Ingatkan Kasus Covid-19 Sedang Meningkat

Menurut Tjandra, sudah beberapa kali Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan kasus dari penyakit Marburg. Sejauh ini potensi menyebar keluar Ekuatorial Guinea yang sekarang melaporkan kasus itu belumlah terjadi dan penyebarannya belum dalam skala yang luas.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement