Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Janjikan Bantuan Rp1,5 Triliun, Turki Hentikan Pencarian Korban Gempa Kecuali di 2 Wilayah

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 20 Februari 2023 |05:31 WIB
AS Janjikan Bantuan Rp1,5 Triliun, Turki Hentikan Pencarian Korban Gempa Kecuali di 2 Wilayah
Gempa dahsyat M7,8 mengguncang Turki hingga Suriah (Foto: Reuters)
A
A
A

TURKITurki telah mengakhiri upaya penyelamatan dan pencarian korban gempa dahsyat magnitude 7,8 di semua kecuali dua provinsi, hampir dua minggu setelah gempa besar yang menewaskan puluhan ribu orang.

Pencarian akan dilanjutkan di Kahramanmaras dan Hatay. Namun, harapan untuk menemukan orang lain yang hidup di reruntuhan memudar dengan cepat.

Pengumuman penghentian ini bertepatan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Turki dan mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai USD100 juta (Rp1,5 triliun).

Seperti diketahui, episentrum gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari berada di Kahramanmaras. Lebih dari 44.000 orang dipastikan tewas di Turki tenggara dan Suriah utara.

BACA JUGA:  Jenazah WNI Korban Gempa Turki Akan Dipulangkan ke Indonesia pada 22 Februari

Korban tewas diperkirakan akan bertambah, dengan sekitar 345.000 apartemen di Turki diketahui telah hancur dan banyak orang masih hilang. Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih belum ditemukan.

BACA JUGA:  Tim DVI Polri Identifikasi 2 Jenazah WNI Korban Gempa Turki, Ini Identitasnya

"Di banyak provinsi kami, upaya pencarian dan penyelamatan telah selesai," kata Kepala badan bencana Yunus Sezer kepada wartawan di Ankara.

Dia mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut di sekitar 40 bangunan di dua provinsi, tetapi dia memperkirakan jumlah ini akan turun pada Minggu malam (19/2/2023).

Petugas penyelamat menarik setidaknya tiga orang dari reruntuhan pada Jumat (18/2/2023), lebih dari 11 hari setelah mereka terjebak saat gempa melanda.

Sementara itu, Blinken tiba di Turki untuk menunjukkan dukungan, meskipun perjalanan direncanakan sebelum gempa. Ini adalah perjalanan pertamanya ke Turki sejak dia menjabat lebih dari dua tahun lalu.

“Bantuan baru akan segera dikirim. Sayangnya, ini bukan tentang pencarian dan penyelamatan tetapi pemulihan jangka panjang. Ini akan menjadi upaya jangka panjang,” katanya kepada wartawan.

Dia akan melakukan perjalanan ke Hatay untuk melihat upaya kemanusiaan sebelum melakukan perjalanan untuk bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (20/2/2023) waktu setempat. Keduanya diperkirakan akan membahas masalah termasuk penolakan Turki untuk meratifikasi aplikasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia.

Dia menambahkan jika rencana memasok bantuan ke Suriah sangat menantang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement