Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terungkap! Pertahankan Kekuasaan, Dinasti Mataram Bikin Strategi Politik Bahasa Jawa Ngoko-Krama

Solichan Arif , Jurnalis-Selasa, 21 Februari 2023 |11:40 WIB
 Terungkap! Pertahankan Kekuasaan, Dinasti Mataram Bikin Strategi Politik Bahasa Jawa Ngoko-Krama
Sultan Agung Hanyokrokusumo (foto: dok wikipedia)
A
A
A

BLITAR – Salah satu strategi kerajaan Mataram Islam untuk mempertahankan kekuasaan di tanah Jawa, adalah melakukan politik bahasa. Mataram di bawah Sultan Agung Hanyokrokusumo menciptakan unggah ungguh (etika) bahasa Jawa ngoko-krama.

Sebagai dinasti baru di tanah Jawa, yakni setelah tenggelamnya kerajaan Pajang dan Demak, Sultan Agung terus berupaya mengokohkan kekuasaan yang diwarisi dari Panembahan Senopati.

Mataram yang semula hanya sebuah wilayah kabupaten di bawah kekuasaan kerajaan Pajang, telah berubah menjadi kerajaan yang kebesarannya harus senantiasa terjaga.

 BACA JUGA:Siasat Raja Mataram Kelabui Musuhnya dengan Kecantikan Putrinya Menyamar Penari Tayub

Unggah-ungguh bahasa Jawa ngoko-krama telah membuat jarak sosial seperti keinginan penguasa Mataram. Hal itu sekaligus memperlihatkan betapa unggulnya, jayanya sekaligus besarnya dinasti Mataram.

“Alat untuk menciptakan jarak sosial ini antara lain dengan pengembangan tataran bahasa Jawa ngoko-krama,” demikian dikutip dari buku Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan (2019).

 BACA JUGA:Misi Sebarkan Islam, Perjuangan Mataram Kandas saat Menyeberang ke Bali

Terlahir dengan nama Raden Mas Jatmika atau Raden Mas Rangsang pada 1593, Sultan Agung berkuasa atas Mataram selama 32 tahun (1613-1645). Sepanjang berkuasa, Sultan Agung terus memperjuangkan kejayaan Mataram.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement