Share

Korsel Bayar Ganti Rugi Kerja Paksa di Pabrik Jepang Selama Perang Dunia II, Pengunjuk Rasa Protes Jepang Tak Bertanggung Jawab

Susi Susanti, Okezone · Selasa 07 Maret 2023 07:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 07 18 2776581 korsel-bayar-ganti-rugi-kerja-paksa-di-pabrik-jepang-selama-perang-dunia-ii-pengunjuk-rasa-protes-jepang-tak-bertanggung-jawab-u21GmB6BkJ.jpg Pengunjuk rasa memprotes rencana Korsel bayar ganti rugi korban kerja paksa di pabrik Jepang selama Perang Dunia II (Foto: Reuters)

SEOUL – Langkah Korea Selatan (Korsel) yang akan membayar kompensasi atau ganti rugi kepada warganya sendiri yang dipaksa bekerja di pabrik-pabrik Jepang selama Perang Dunia Kedua menuai banyak kritikan.

Para korban dan penentang rencana tersebut di Korea Selatan telah mengkritik perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak meminta pertanggungjawaban Jepang.

Pada Senin (6/3/2023), pengunjuk rasa di Seoul menggelr demonstrasi di luar kementerian luar negeri Korea Selatan untuk mengutuk rencana pemerintah mereka, yang akan membuat perusahaan Korea Selatan membayar dana publik untuk para korban.

BACA JUGA: Letakkan Karangan Bunga, Australia Kenang Perawat yang Gugur di Bangka dalam Perang Dunia II

Kelompok yang mewakili penggugat di Korea mengkritik kesepakatan tersebut.

BACA JUGA:  Menangkan Hati Jutaan Orang India, Diplomat Korsel Heboh Joget Naatu Naatu

"Pemerintah Korea secara efektif memberikan kekebalan kepada perusahaan Jepang yang dituduh dari kewajiban hukum," kata pengacara korban dalam sebuah pernyataan.

"Saya tidak akan mengambil uang yang terlihat seperti hasil mengemis," kata seorang korban, Yang Geum-deok, dikutip Yonhap.

"Kamu harus meminta maaf terlebih dahulu dan kemudian mengerjakan yang lainnya,” lanjutnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Oposisi utama Korea Selatan Pemimpin Partai Demokrat Lee Jae-myung menyebut kesepakatan itu "penghinaan dan noda terbesar dalam sejarah diplomatik".

Sementara itu, pemerintah Jepang menyambut baik keputusan Seoul untuk tidak menuntut dua perusahaan Jepang membayar kompensasi. Pemerintah Korea Selatan sebelumnya telah berusaha membuat Tokyo membayar reparasi.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi juga menyambut baik rencana tersebut, dengan mengatakan pemerintahnya akan mengizinkan perusahaan domestik untuk bergabung dengan dana publik. Dia menyatakan harapan bahwa pertukaran politik dan budaya antara negara-negara tetangga akan berkembang.

Seperti diketahui, sekitar 150.000 orang Korea dipaksa bekerja di pabrik dan tambang di Jepang dalam perang, karena penjajahan Jepang di semenanjung Korea dari tahun 1910-1945.

Rencana Korsel ini bertujuan untuk menyelesaikan keluhan kolonial yang telah lama menghambat hubungan antar bangsa.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini