IRAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut insiden peracunan siswi dalam beberapa bulan terakhir sebagai kejahatan yang tak termaafkan. Pelaku kejahatan ini bisa terancam hukuman mati.
Lebih dari 1.000 anak perempuan di lusinan sekolah telah terkena penyakit yang tidak dapat dijelaskan sejak November tahun lalu. Insiden ini dilaporkan di setidaknya 15 kota besar dan kecil pada Minggu (5/3/2023) saja.
Dalam komentar publik pertamanya tentang masalah tersebut, Ayatollah Khamenei meminta penegak hukum dan badan intelijen untuk "secara serius mengejar masalah ini".
"Peracunan adalah kejahatan besar dan tak termaafkan," katanya dalam pidato di acara penanaman pohon di Teheran, menambahkan bahwa "tidak ada pengampunan" jika ada yang diidentifikasi sebagai pelaku dan dihukum.
"Kalau ada orang yang terlibat, dan pasti ada... pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," ujarnya mengingatkan, dikutip BBC.
BACA JUGA: 700 Anak Diracun Gas Beracun Diduga agar Sekolah Ditutup, Iran Gelar Penyelidikan
Sementara itu, Kepala Kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei memperingatkan bahwa mereka dapat menghadapi tuduhan "korupsi di bumi", yang dapat dihukum mati.