IRAN - Hampir 700 anak perempuan telah diracuni oleh gas beracun di Iran sejak November tahun lalu, yang diyakini banyak orang sebagai upaya yang disengaja untuk memaksa sekolah mereka ditutup.
Tidak ada anak perempuan yang meninggal, tetapi puluhan orang menderita masalah pernapasan, mual, pusing, dan kelelahan.
“Terbukti bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, terutama sekolah perempuan, ditutup,” kata Wakil Menteri Kesehatan pada Minggu (26/2/2023), dikutip BBC.
BACA JUGA: Kereta Pengangkut Bahan Kimia Tergelincir dan Melepaskan Gas Beracun, Penduduk Ohio: Bak Chernobyl
Namun, dia kemudian mengatakan bahwa pernyataannya telah disalahpahami.
BACA JUGA: Ratusan Siswi Iran 'Diracun' Agar Tidak Dapat Pergi ke Sekolah
Jaksa Agung mengumumkan pekan lalu bahwa dia membuka penyelidikan kriminal. Namun, dia mengatakan bahwa informasi yang tersedia hanya mengindikasikan kemungkinan tindakan kriminal dan terencana.
Sementara itu, frustrasi publik terus tumbuh. Keracunan pertama terjadi pada 30 November tahu lalu, ketika 18 siswa dari Sekolah Teknik Nour di kota religius Qom dibawa ke rumah sakit.
Sejak saat itu, lebih dari 10 sekolah perempuan menjadi sasaran di provinsi sekitarnya.
Sedikitnya 194 anak perempuan dilaporkan telah diracun dalam sepekan terakhir di empat sekolah di kota Borujerd, di provinsi barat Lorestan.