Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dikepung dan Digempur Pasukan Rusia, Prajurit Tank Ukraina: Bakhmut Akan Jatuh

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 08 Maret 2023 |15:45 WIB
Dikepung dan Digempur Pasukan Rusia, Prajurit Tank Ukraina: Bakhmut Akan Jatuh
Tentara Ukraina di atas kendaraan tempur infanteri BMP-1 di tengah serangan pasukan Rusia di Bakhmut, Ukraina, 3 Maret 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

CHASIV YAR – Meski pertempuran sengit dilaporkan masih untuk memperebutkan Bakhmut masih berlangsung, sebagian anggota pasukan Ukraina mengungkapkan kekhawatiran kota itu akan jatuh ke tangan pasukan Rusia. Bakhmut, kota tambang garam di wilayah Donbass, merupakan pusat pertahanan penting bagi pasukan Ukraina dan telah berusaha direbut oleh pasukan Rusia selama berbulan-bulan.

"Bakhmut akan jatuh," kata seorang operator tank Ukraina kepada AFP di kota Chasiv Yar, sekira 10 km sebelah barat Bakhmut.

Terlepas dari pernyataan dari pemimpin Ukraina bahwa pasukannya akan terus mempertahankan Bakhmut, yang dikenal oleh Rusia dengan nama Artyomovsk, ada indikasi bahwa pasukan Ukraina akan ditarik mundur dari kota itu.

“Kami hampir dikepung. Unit-unit secara progresif mundur dalam kelompok-kelompok kecil,” lanjutnya, sebagaimana dilansir RT.

Menurut operator tank itu, jalan tidak beraspal yang menghubungkan Bakhmut dan Chasiv Yar menjadi satu-satunya jalan yang relatif aman dari serangan Rusia. Namun, dia memperingatkan bahwa jika kendaraan lapis baja Ukraina tersangkut di lumpur, mereka bisa menjadi sasaran empuk artileri Rusia.

AFP juga mengutip Institute for the Study of War yang berbasis di Amerika Serikat (AS), yang baru-baru ini menilai bahwa Ukraina sedang melakukan penarikan taktis terbatas dari Bakhmut, yang dapat mengarah pada penarikan strategis.

Pada Senin, (6/3/2023) pihak Ukraina mengumumkan akan terus memperkuat posisinya di Bakhmut, meskipun kedua belah pihak dilaporkan mengalami kerugian besar. Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim keputusan untuk mempertahankan kota didukung oleh Valery Zaluzhny, Panglima angkatan bersenjata.

Namun, menurut sumber di Kiev yang dikutip oleh surat kabar Jerman Bild pada hari yang sama, Zaluzhny mendesak Zelensky untuk memerintahkan mundur beberapa minggu lalu, yang ditolak oleh presiden.

Menurut Wall Street Journal, beberapa unit Ukraina dengan persiapan terbaik telah dihancurkan selama pertempuran di sekitar Bakhmut dalam beberapa bulan terakhir. Ada kekhawatiran di pihak militer bahwa kekalahan tersebut akan merusak upaya untuk melakukan serangan balasan di musim semi dan musim panas.

“Di sini, kami menggunakan terlalu banyak potensi ofensif yang kami perlukan untuk terobosan setelah bumi hitam Ukraina mengering,” kata seorang komandan batalion kepada Wall Street Journal.

Pejabat AS tidak meremehkan pentingnya Bakhmut untuk situasi militer di Donbass. Menteri Pertahanan AS Llyod Austin menyebut kemenangan Rusia dan direbutnya Bakhmut tidak berarti Moskow telah mengubah gelombang peperangan.

Menurut laporan media, Zelensky takut akan pukulan moral, setelah menginvestasikan makna simbolis di pemukiman, yang dia nyatakan sebagai benteng Ukraina.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement