JAKARTA – Puluhan ribu sopir angkutan kota (angkot) di kota-kota Filipina menggelar aksi mogok kerja pada Senin, (6/3/2023). Akibatnya ribuan pengguna angkutan umum, yang dikenal dengan sebutan "jeepney", di berbagai kota menjadi terlantar.
Menurut The Straits Times, aksi mogok yang akan berlangsung selama tujuh hari itu digelar para sopir jeepney sebagai protes atas kebijakan peremajaan angkutan umum yang diterapkan pemerintah Filipina.
Sejak 2017, pemerintah Filipina menerapkan program modernisasi jeepney untuk menurunkan tingkat emisi karbon di kota-kota. Berdasarkan program ini, jeepney berusia 15 tahun ke atas wajib diganti dengan kendaraan impor berbahan bakar diesel Euro-4 atau listrik.
Para sopir dan operator jeepney juga diharuskan membentuk koperasi atau korporasi dengan armada minimal 15 jeepney yang sudah dimodernisasi. Jika tidak mentaati aturan ini, maka sopir dan pemilik jeepney tak boleh beroperasi.
Follow Berita Okezone di Google News