“Orang-orang kehilangan pekerjaan dan rencana terkait pembangunan dan rehabilitasi telah dihentikan. Bukannya maju, negara malah mundur,” ujarnya.
Muradi tidak berbasa-basi ketika berbicara tentang keadaan di negaranya, mengatakan bahwa dia menganggap itu "tanggung jawabnya untuk mengatakan kebenaran".
“Jika kita diam saja, tidak akan ada kesempatan untuk mengubah rezim ini. Mereka [Taliban] ingin orang-orang diam. Tapi sebagai seorang wanita Afghanistan dengan hak pilihan, adalah tanggung jawab saya untuk berbicara tentang pengaruh rezim tersebut. dimiliki oleh masyarakat,” paparnya.
Saat ini Muradi sedang mengambil gelar PhD dalam administrasi publik dari perguruan tinggi yang sama.
“Keluarga dan komunitas saya selalu mendukung impian saya. Karena merekalah saya bisa menjadi wanita yang aktif di masyarakat,” ujarnya.
"Saya berutang semua pencapaian saya kepada mereka,” tambahnya.
(Susi Susanti)