JAKARTA - Sepanjang hari kemarin, Minggu 12 Maret 2023, mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 15 kali luncuran awan panas guguran dari Puncak Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan sepanjang hari Minggu kondisi cuaca di puncak Gunung Merapi adalah cerah dan berawan. Angin bertiup lemah,sedang ke arah barat. Suhu udara 16-29 °C, kelembaban udara 60-98 %, dan tekanan udara 56.7-917.4 mmHg.
"Secara visual Gunung terlihat jelas," kata dia, Senin (13/3/2023), dini hari
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-100 m di atas puncak kawah. Asap terlibat jelas karena cuaca cenderung cerah di puncak Merapi
Teramati awan panas guguran 15 kali dengan jarak luncur maksimum 2.500 meter ke barat daya. Juga ada guguran lava pijar 21 kali dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke barat daya,.
"Sebenarnya ada Awan Panas Guguran sebanyak 15 dengan mplitudo 31-75 mm dan berdurasi 60.9-190 detik,"kata dia.
Sementara aktivitas lain adalah gempa guguran sebanyak 188 kali dengan amplitudo 3-59 mm dan berdurasi 10-234.2 detik. Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 56 kali dengan Amplitudo 3-25 mm selama 5.2-9.3 detik.
Kemudian gempa vulkanik dangkal terjadi 13 kali dengan Amplitudo 28-75 mm selama 7.4-15.4 detik. Dan gempa vulkanik dalam terjadi 2 kali dengan Amplitudo : 12-14 mm selama 7,2-10.5 detik
"Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III atau Siaga," ujar dia.
Agus menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," terangnya.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
(Angkasa Yudhistira)