“Kami telah mengirimkan tim kami untuk mendaur ulang toko di sekitar area… kami masih belum dapat menemukannya,” ujarnya.
Para ahli memperingatkan bahwa Caesium-137 dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi orang-orang yang bersentuhan dengannya. Yakni luka bakar kulit akibat paparan jarak dekat, penyakit radiasi, dan risiko kanker yang berpotensi mematikan, terutama bagi mereka yang terpapar tanpa disadari untuk jangka waktu yang lama.
Caesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, yang berarti dapat menimbulkan risiko bagi penduduk selama beberapa dekade mendatang, jika tidak ditemukan.
Pennapa, dari Office of Atoms for Peace, mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
“Jika orang umum (melakukan) kontak tanpa sadar, efek kesehatan akan tergantung pada tingkat intensitas (radiasi). Jika tinggi, hal pertama yang akan kita lihat adalah iritasi kulit,” terangnya.
Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi di Thailand.
Pada 2000, menurut laporan Layanan Riset Kongres, tabung berisi isotop radioaktif lain, kobalt-60, dibeli oleh dua pengumpul barang bekas, yang membawanya ke tempat barang rongsokan untuk dibelah.
Beberapa pekerja menderita luka bakar, dan akhirnya tiga orang meninggal dan tujuh lainnya menderita luka radiasi. Hampir 2.000 orang lainnya yang tinggal di dekatnya terkena radiasi.