Keating mengatakan bahwa dengan investasi sebesar itu Australia dapat membangun 40 hingga 50 kapal selam diesel-listrik kelas Collins buatan dalam negeri. Dia berpendapat bahwa armada kapal selam yang lebih besar akan jauh lebih baik dalam melindungi Australia dari kemungkinan invasi, yang akan membutuhkan “armada pasukan kapal” untuk mencapai pantai negara itu.
Di sisi lain, kata Keating, kapal selam nuklir Australia kemungkinan hanya akan dikirim ke pantai China untuk berpotensi ambil bagian dalam konflik AS-China.
“Ini cara yang aneh untuk mempertahankan Australia agar kapal selam Anda ditenggelamkan di landas kontinen China mengejar kapal selam China,” ujarnya, sebagaimana dilansir RT.
“Kami adalah bagian dari kebijakan penahanan (AS) terhadap China,” tambahnya. “Ini hanya tentang satu hal: pemeliharaan hegemoni strategis AS di Asia Tenggara.”
Keating juga menolak sebagai gagasan bahwa China merupakan ancaman militer bagi Australia sejak awal dan mengkritik jurnalis nasional yang memanas-manasi isu tersebut.
(Rahman Asmardika)