SOLO - Para mandor pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dikabarkan berutang hingga ratusan juta rupiah ke warung makan. Terkait hal ini, PT Waskita selaku kontraktor buka suara.
Info mandor berutang tidak terlepas dari belum cairnya dana dari PT Waskita, disampaikan salah seorang pemilik warung 'Restu Bunda' Dian Ika Sari, Jumat (17/3/2023). Warung itu lokasinya tepat di depan Masjid Al Zayed.
Dian mengatakan, saat ini ada 3 mandor yang masih memiliki utang kepadanya untuk keperluan makan sehari-hari para pekerja. Jumlahnya keseluruhannya mencapai Rp100 juta.
"Makan tidak cuma makan. Kalau lembur ada tambahan makan. Belum juga rokok," ujarnya saat diwawancarai.
Dian mengungkapkan, pada awal pembangunan Masjid Al Zayed yakni pertengahan 2020, pembayaran dari para mandor cukup lancar. Pembayaran mulai tersendat ketika memasuki pertengahan 2021 hingga akhir 2022.
"Pembayaran ada perjanjian di awal dari perusahaannya dibayar setiap dua minggu sekali. Kenyataannya tidak dua Minggu sekali, tetapi sampai 4 minggu sekali. Saat terbayarkan uangnya tidak cukup untuk membayar warung dan anak buah," ujarnya.
Menurut Dian, salah seorang mandor berinisial G, asal Demak, mengatakan kepadanya jika Waskita belum memberikan uang kepadanya untuk gaji para pekerja dan biaya makan pekerja.
"Kalau mandor dari Demak ini katanya belum menerima uang dari Waskita. Itu sampai anak buah tidak terbayarkan. Saya pribadi tidak sampai hati mereka harus jalan kaki dari Demak ke sini tak sangoni 50 ribu. Yang penting kalian bisa pulang, nanti kalau ada info mandor saya kabari. Itu akhir 2022," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News