SLEMAN - Selama sepekan ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Gunung Merapi meluncurkan dua kali awan panas. Potensi luncuran awan panas ini pun diperkirakan masih akan terjadi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan, selama sepekan cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hingga siang hari. Sedangkan, sore hingga malam hari berkabut.
BACA JUGA:
Tampak, asap berwarna putih, dengan gradasi tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 4500 m.
"Ketinggian tersebut teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 18 Maret 2023 pukul 06.50 WIB," ujar dia.
BACA JUGA:
Dalam minggu ini, juga terjadi 2 kali awan panas guguran ke arah barat daya atau ke arah hulu Kali Bebeng/Krasak dengan jarak luncur 1.300 m. Guguran lava teramati 160 kali ke arah barat daya yaitu hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 m.
Suara guguran terdengar sebanyak 7 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Sementara morfologi (bentuk) kubah lava dari Stasiun kamera Deles 5 Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2 menunjukkan bahwa pada kubah barat daya teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran dan awan panas guguran.
"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan. Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 m kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 m kubik," terangnya.