Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Tragis Gadis 12 Tahun yang Dipaksa Nikahi Pemerkosanya Usai Dirantai dan Disiksa

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 28 Maret 2023 |03:04 WIB
Kisah Tragis Gadis 12 Tahun yang Dipaksa Nikahi Pemerkosanya Usai Dirantai dan Disiksa
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

 

JAKARTA - Farah, anak perempuan berusia 12 tahun yang beragama Kristen, mengaku telah dibawa paksa dari rumahnya di Pakistan musim panas tahun lalu. Dia dirantai, dipaksa untuk memeluk agama Islam, dan menikah dengan penculiknya.

Nasib yang sama juga diperkirakan menimpa ratusan anak dan perempuan muda Kristen, Hindu dan Sikh di negara itu setiap tahunnya.

 BACA JUGA:

Pada 25 Juni 2021, Farah berada di rumahnya di Faisalabad, kota terpadat ketiga di Pakistan. Saat itu, ia bersama dengan kakek, tiga saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu rumah. Farah masih ingat, saat itu kakeknya hendak membukakan pintu.

Tapi, tiga pria langsung mendobrak pintu, menarik Farah dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil van yang sudah terparkir di luar rumah.

Mereka memperingatkan keluarga itu, jika mencoba untuk mengambil Farah kembali, "Mereka akan membuat kami menyesal," kata Asif, ayah Farah yang saat itu sedang bekerja di luar rumah, dilansir dari BBC, Senin (27/3/2023).

 BACA JUGA:

Asif pergi ke kantor polisi terdekat dan melaporkan kasus kejahatan ini, bahkan ia memberikan salah satu nama penculik itu, yang dikenali oleh kakek Farah. Tapi dia mengatakan petugas kepolisian tidak menunjukkan minat untuk menolong.

"Mereka sangat tidak koperatif, dan menolak laporan kejahatan ini. Bukan hanya itu, mereka juga mendorong saya dan melecehkan saya secara verbal."

Setelah pengaduan ini dilakukan berkali-kali, tiga bulan kemudian kasus ini akhirnya masuk ke dalam daftar laporan kepolisian. Namun petugas kepolisian tidak mengambil tindakan.

Selama ini, Farah, yang dibawa sejauh 70 mil (110 kilometer) ke sebuah rumah dekat kota Hafizabad, mengatakan ia telah diperkosa, disekap, dan diperlakukan seperti seorang budak.

"Saya dirantai sepanjang hari, dan diperintahkan untuk membersihkan rumah penculik, serta merawat hewan peliharaan di halaman luar. Itu mengerikan," katanya.

"Mereka memasang rantai di pergelangan kaki saya, dan mengikat saya dengan tali. Saya berusaha untuk memotong tali itu, dan melepaskan rantainya, tapi saya tak kuasa melakukannya. Saya berdoa setiap malam, 'Tuhan tolong lah saya'."

Sensus terakhir mencatat ada sekitar dua juta umat Kristen tinggal di Pakistan, jumlahnya hanya 1% dari total populasi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement