LEBANON - Pemerintah Lebanon telah membatalkan keputusan untuk menunda peralihan ke waktu musim panas selama sebulan, yang telah memicu kemarahan dan kebingungan.
Caretaker Perdana Menteri (PM) Najib Mikati mengumumkan bahwa jam sekarang akan maju pada Rabu (29/3/2023) malam.
Sebelumnya, dia telah menyetujui penundaan pada minggu lalu agar umat Islam dapat berbuka puasa lebih awal selama bulan suci Ramadhan.
Tetapi otoritas Kristen menentang perintah tersebut dan mengubah jam mereka seperti biasa pada Minggu, yang terakhir di bulan Maret.
Banyak bisnis, outlet media, dan institusi pendidikan mengikutinya, membuat orang yang tinggal di salah satu negara terkecil di Timur Tengah berjuang untuk menghadapi dua zona waktu yang berbeda.
Mikati, seorang Muslim Sunni, bersikeras pada Senin (27/3/2023) bahwa keputusan awalnya untuk menunda perubahan waktu hingga 20 April untuk "meringankan" puasa Ramadhan bukan karena "alasan sektarian".
Follow Berita Okezone di Google News