Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Resmi Dilantik, Humza Yousaf Jadi Muslim Pertama yang Memimpin Skotlandia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 30 Maret 2023 |09:47 WIB
Resmi Dilantik, Humza Yousaf Jadi Muslim Pertama yang Memimpin Skotlandia
Humza Yousaf mengambil sumpah sebagai Menteri Pertama Skotlandia di Court of Session, Edinburgh, Skotlandia, 29 Maret 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

LONDON - Humza Yousaf dilantik sebagai pemimpin baru Skotlandia pada Rabu, (29/3/2023) dalam sebuah upacara yang memadukan tradisi formal dengan warisan Pakistannya. Setelah pelantikan, Yousaf mengumumkan kabinet pertamanya dalam sebuah langkah yang berisiko memperdalam perpecahan dalam partai yang memerintahnya. 

Yousaf, Muslim pertama yang memimpin negara Eropa barat yang demokratis, mengenakan shalwar kameez hitam di pengadilan tertinggi Skotlandia, Court of Session di Edinburgh.

Istrinya, menonton bersama anak-anak dan orang tuanya, menitikkan air mata di awal upacara.

Yousaf, yang bersumpah setia kepada Raja Charles, sebelumnya mengatakan dia ingin mengganti monarki dengan kepala negara terpilih jika dia mencapai mimpinya untuk mengakhiri persatuan politik Skotlandia dengan Inggris selama tiga abad.

Pria berusia 37 tahun itu kemudian mengumumkan kabinet barunya yang terdiri dari enam wanita dan tiga pria. Sebagian besar anggota kabinet Yousaf adalah sekutu dekat mantan pemimpin Skotlandia Nicola Sturgeon, yang mengundurkan diri bulan lalu.

Tetapi kabinet baru ini dikhawatirkan apat menimbulkan perpecahan karena mengecualikan saingan kepemimpinan Yousaf atau sekutu mereka yang mengatakan mereka hanya ditawari posisi yang setara dengan penurunan pangkat.

Shona Robison - teman dekat Sturgeon - akan menjabat sebagai menteri keuangan sekaligus wakil menteri pertama, sementara Angus Robertson akan tetap bertanggung jawab atas masalah konstitusional dan urusan eksternal.

Mengumumkan tim barunya, Yousaf mengatakan kabinetnya, yang memiliki mayoritas perempuan untuk pertama kalinya dalam sejarah Skotlandia, harus terlihat semirip mungkin dengan para pemilih yang mereka wakili.

"Saat kami memperjuangkan kemerdekaan Skotlandia, kami akan terus memerintah dengan baik dan menunjukkan kepada rakyat Skotlandia manfaat dari keputusan tentang nyawa mereka yang diambil di sini di Skotlandia," katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Pemimpin baru itu menghadapi banyak tantangan, termasuk menyatukan partainya, memetakan arah baru menuju kemerdekaan dari Britania Raya, dan memperbaiki masalah kesehatan dan pendidikan Skotlandia.

Yousaf menang tipis dalam persaingan kepemimpinan pada Senin, (27/3/2023) setelah kontes yang mengikuti pengunduran diri mengejutkan dari Sturgeon bulan lalu. Sturgeon adalah tokoh yang telah mendominasi politik Skotlandia selama hampir satu dekade.

Ketidaksepakatan internal atas masa depan Partai Nasional Skotlandia dan Skotlandia yang pro-kemerdekaan muncul kembali setelah saingan utama Yousaf, Kate Forbes, keluar dari pemerintahan. Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Forbes, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan, mengundurkan diri setelah ditawari untuk menjadi menteri urusan pedesaan dan kepulauan.

Mantan sekretaris kesehatan Alex Neil, yang mendukung Forbes, mengatakan jabatan yang diusulkan itu merupakan "penghinaan dan bukan upaya nyata untuk menyatukan" partai.

Yousaf diharapkan menawarkan saingan kepemimpinannya, yang dia kalahkan hanya dengan sekira 2.000 suara, peran yang lebih senior.

Selama kampanye kepemimpinannya, Yousaf mengatakan dia akan beralih dari gaya kepemimpinan "lingkaran dalam" Sturgeon demi pendekatan "tenda besar".

Menteri bisnis, Ivan McKee, yang mendukung Forbes dalam kontes kepemimpinan, juga mengatakan dia keluar dari pemerintahan setelah ditawari pekerjaan yang dia anggap sebagai penurunan pangkat.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement