MUSI RAWAS - Warga Desa Q1 Tambah Asri, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan (Sumsel) heboh dengan adanya peristiwa seorang maling dipukuli massa hingga tewas, Selasa (4/4/2023).
Berdasarkan informasi di lapangan, peristiwa itu berawal ada orang tak dikenal berusaha mencungkil pintu rumah milik salah satu warga di Desa Q1 Tambah Asri, Kecamatan Tugumulyo.
Namun, aksi tersebut diketahui oleh pemilik rumah, yang kemudian pemilik rumah menghubungi salah satu keluarga dengan maksud untuk meminta bantuan.
Sampai akhirnya, tak tahu bagaimana massa menjadi banyak. Sampai akhirnya terjadi aksi main hakim sendiri oleh massa hingga terduga pelaku terkapar di lantai, dengan kondisi yang memprihatinkan berlumuran darah, dan tampak tidak mengenakan pakaian lagi hanya celana dalam.
"Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, diketahui pelaku pencuri ini berusaha membobol rumah milik warga," kata salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian.
Selanjutnya, terduga pelaku ini dilarikan ke rumah sakit yang ada di Muara Beliti, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Mirisnya kondisi itu pun sempat menjadi tontonan bagi warga, dan terlihat ada ada yang coba mengabadikan tubuh pelaku yang terkapar, menggunakan kamera handphone.
Kapolres Mura, AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasat Reskrim, AKP Muhammad Indra Prameswara saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023) pagi, membenarkan kejadian tersebut.
Kasat mengatakan, belum mengetahui secara pasti kronologi kejadiannya. Sebab, pada saat anggota tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 02.30 WIB, sudah melihat seseorang yang diduga pelaku 363 congkel rumah dalam keadaan terkapar di jalan tidak sadarkan diri.
"Kemudian, ketika pelaku di bawa ke Rumah Sakit Muara Beliti, dinyatakan oleh tenaga medis sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kasat.
Terkait identitas terduga pelaku, Kasat mengaku, sejauh ini yang baru diketahui hanya namanya, yakni Anton. Saat ini, jenazah sudah dibawa keluarga pelaku.
"Namanya Anton, terduga pelaku sudah dibawa oleh keluarganya," ujarnya.
(Arief Setyadi )