Viral Tukang Cuci Piring Bekerja Diantar Mobil Mewah, Ternyata Wanita Kaya Raya
CHENGDU – Penampilan luarnya terihat biasa saja, namun siapa sangka pencuci piring di sebuah restoran di Chengdu, Provinsi Sichuan, China ini ternyata adalah seorang wanita kaya raya. Bahkan dia datang ke tempat kerjanya diantar dengan mobi mewah Bentley.
Rekaman dari restoran itu memperlihatkan wanita yang mengekan kaos belang, sepasang sepatu karet dan celemek keluar dari mobil Bentley hitam. Video yang diunggah pada 1 April itu segera menjadi viral di media sosial China dan ramai dibahas warganet.
Caption video itu berbunyi: "Yang dirasakan wanita itu kurang bukanlah uang, melainkan aktivitas yang perlu dilakukan."
Menurut media China, Oriental Daily dan China Times, wanita, yang namanya tidak disebutkan, sebenarnya sangat kaya namun memilih untuk mencuci piring di restoran sebagai cara menghilangkan kebosanan.
Pemilik restoran juga mengatakan bahwa keluarga wanita itu adalah orang kaya.
Sementara itu, perempuan tersebut mengaku keputusannya bekerja di restoran bukan untuk mencari nafkah. Sebaliknya, dia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan baik.
"Sangat suram saat aku di rumah, dan aku tidak bisa duduk diam tanpa mencuci piring selama sehari," katanya sebagaimana dilansir Siakapkeli.
Selain itu, orang yang mengantar wanita tersebut ke restoran dengan menggunakan mobil Bentley, adalah putri wanita itu sendiri.
Mengutip laporan Oriental Daily, sang putri tidak bisa menghentikan ibunya untuk bekerja sebagai pencuci piring. Pada saat yang sama, sang anak juga memberikan dukungan yang tak tergoyahkan, dengan mengantar dan menjemput ibunya dari restoran setiap hari.
Rata-rata pengguna media sosial di China memuji wanita tersebut karena memiliki jiwa pemberani. Mereka juga berharap agar sang wanita selalu dikaruniai kesehatan yang baik dan terus melakukan apa yang disukainya.
Beberapa pengguna lain juga berbagi cerita yang sama tentang kehidupan seorang anggota keluarga kaya. Katanya, sebagian besar orang ini bekerja bukan karena faktor materialistik, mereka menganggap ada yang salah jika hanya berdiam diri di rumah.
(Rahman Asmardika)
