3. Penyanderaan di Manila
Kasus penyanderaan terjadi di Manila, Filipina pada 23 Agustus 2010. Peristiwa mengerikan itu dikenal pula dengan nama ‘the Rizal Park hostage-taking accident’. Seorang penculik membajak bus yang ditumpangi oleh wisatawan Hong Kong dan menyandera 25 penumpangnya. Pelaku yang merupakan mantan inspektur polisi bernama Rolando Mendoza itu membawa senapan otomatis laras panjang saat melakukan aksinya.
Mendoza dipecat karena terlibat kasus, 7 bulan sebelumnya. Namun, ia merasa tidak bersalah dan layak untuk kembali bertugas. Penyanderaan yang dilakukannya itu sebagai bentuk protes dan dorongan agar pihak kepolisian kembali menyelidiki kasusnya.
Pada negosiasi awal, Mendoza berhasil sedikit melunak dengan membebaskan 9 orang sandera, termasuk 3 anak-anak. Namun, polisi enggan mengabulkan permintaan Mendoza yang berujung pada kekacauan. Mendoza nekat menembak mati 2 orang sandera, sebelum akhirnya polisi menyerbu bus.
Aksi penyelamatan berlangsung selama 11 jam. Berbagai upaya menyelamatkan sandera, seperti penembakan dengan gas air mata tak berhasil membuat Mendoza takut. Bahkan, kontak tembak sempat terjadi antara polisi dan Mendoza. Akhirnya, Mendoza tewas usai ditembak polisi. (Diolah dari berbagai sumber/ Litbang MPI/Ajeng Wirachmi)
(Erha Aprili Ramadhoni)