JAKARTA - TNI Angkatan Udara memperingati hari jadinya yang ke-77 tahun. HUT TNI AU diperingati setiap tanggal 9 April yang menandai lahirnya Angkatan Udara Republik Indonesia pada tanggal 9 April 1946 silam.
Sama seperti dua matra lainnya, TNI AU juga memiliki pasukan khusus berkualifikasi brevet komando. Yaitu Korps Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat. Pasukan yang memiliki baret jingga ini sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas (Kopaskhas), dan resmi berganti nama menjadi pada Januari 2022.
Perubahan nama tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Nomor Kep/66/I/2022.
Pasukan khusus yang mempunyai moto “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana", yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi dalam Bahasa Sansekerta, ini awalnya dinamai Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) pada 17 Oktober 1947. Kopasgat kemudian berubah menjadi Kopaskhas hingga akhirnya kembali menjadi Kopasgat.
Kopasgat berawal ketika Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor meminta kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan.
Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma kemudian dipilih 12 putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan. Pada 17 Oktober 1947, sebanyak 13 orang berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Mereka adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi. Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat.
Operasi tersebut adalah lintas udara pertama dalam sejarah Indonesia. Peristiwa penerjunan yang dilakukan oleh 13 prajurit AURI tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya Kopasgat.