Penembakan Massal Tewaskan 4 Orang, Pelaku Ternyata Karyawan Bank
KENTUCKY- Penembakan terjadi di sebuah bank di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS) dan disiarkan langsung di Instagram. Serangan mematikan ini menewaskan 4 orang dan 9 terluka.
Pelaku penembakan diketahui bernama Connor Sturgeon yang berusia 23 tahun. Menurut polisi, pelaku menggunakan senapan selama insiden itu dan menyiarkan penembakan itu secara online.
"Sungguh tragis mengetahui insiden itu ada di luar sana dan tertangkap," kata Kepala Polisi Jacquelyn Gwinn-Villaroel, dikutip BBC.
Penyerang dijelaskan dalam profil online sebagai asosiasi sindikasi dan bankir portofolio di Old National Bank. Dia telah bergabung dengan perusahaan sebagai karyawan penuh waktu tahun lalu setelah menghabiskan tiga musim panas sebagai pekerja magang di sana.
Para pejabat mengatakan dia tidak memiliki kontak sebelumnya dengan penegak hukum.
Penembakan itu terjadi hanya dua minggu setelah serangan kekerasan di sebuah sekolah Kristen di Nashville, Tennessee - 160 mil (260km) - selatan Louisville - yang menewaskan enam orang.
Data yang dikumpulkan oleh Gun Violence Archive menunjukkan bahwa setidaknya ada 146 penembakan massal - yang didefinisikan sebagai penembakan di mana setidaknya empat orang ditembak - sejauh ini di tahun 2023, termasuk setidaknya 15 sejak April dimulai.
Sebelumnya pada Senin (10/4/2023) pagi, Polisi Louisville menanggapi penembakan kedua di luar Jefferson Community & Technical College, kurang dari dua mil jauhnya dari insiden di Old National Bank.
Menurut polisi, setidaknya satu orang tewas dan satu terluka. LMPD Mayor Russell Miller menegaskan kedua penembakan itu tidak berhubungan.
Presiden AS Joe Biden langsung merespons hal ini dengan cuitan pada Senin (10/4/2023).
"Terlalu banyak orang Amerika membayar harga kelambanan dengan nyawa mereka,” cuitnya.
"Kapan Partai Republik di Kongres bertindak untuk melindungi komunitas kita?,” lanjutnya.
Demokrat dan Biden telah lama mendorong Kongres untuk mendorong undang-undang keamanan senjata yang lebih ketat. Upaya ini mendapat tentangan keras dari sebagian besar anggota parlemen Republik, yang sering mewakili konstituen dan komunitas yang mendukung perluasan hak kepemilikan senjata.
Kentucky adalah salah satu dari 26 negara bagian yang mengizinkan sebagian besar orang dewasa berusia di atas 21 tahun untuk membeli dan membawa senjata api tanpa lisensi.
(Susi Susanti)
