Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mundurnya Tentara Belanda hingga Peristiwa Yogya Kembali

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 15 April 2023 |03:40 WIB
Mundurnya Tentara Belanda hingga Peristiwa Yogya Kembali
Monumen Yogya Kembali. (Okezone)
A
A
A

REPUBLIK Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Tapi, sejak itu Belanda tak kunjung angkat kaki dari Indonesia. Baru pada 29 Juni 1949, segenap rakyat Indonesia bisa mengawali kebebasan dari cengkeraman dan agresi Belanda.

Pada 29 Juni 1949, Belanda menarik seluruh kekuatan militernya dari Yogyakarta, Ibu Kota RI saat itu. Pasukan TNI juga berangsur memasuki kota Yogyakarta hingga dikenal sebagai peristiwa bersejarah besar, “Yogya Kembali”.

Pemerintah RI dengan dipegang sementara oleh Menteri Koordinator Keamanan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX dikembalikan sejak pemerintahan dipindah dari Jakarta ke Yogya, 4 Januari 1946.

Perjanjian Roem-Roijen diperkuat dengan perundingan tiga pihak antara Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) atau Majelis Konsultatif Federal, Indonesia dan Belanda yang diawasi perwakilan PBB, mengharuskan Belanda menarik mundur pasukannya sejak Agresi Militer II pada 19 Desember 1948.

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 ikut mendorong dunia internasional meyakini RI dan TNI masih ada, kendati Belanda mempropagandakan sebaliknya.

Namun, setelah berbagai perundingan, akhirnya pada 29 Juni 1949, tentara Belanda pergi dari Kota Yogyakarta. Berangsur-angsur pula para ‘pentolan’ negara kembali ke Yogya.

Peristiwa ini bukan hanya milik Yogya semata, tapi juga segenap bangsa Indonesia. Jalannya pemerintah baru resmi dikembalikan pada 1 Juli 1949, disusul kembalinya Presiden Soekano dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Pemerintahan resmi dikembalikan setelah Menteri Luar Negeri ad interim Syafrudin Prawiranegara yang sebelumnya memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, mengembalikan mandatnya pada Wapres Hatta.

BACA JUGA:

3 Amanat Sultan Hamengku Buwono IX Sikapi Proklamasi: Yogyakarta Bagian dari RI 

Di sisi lain, kendati TNI mulai memasuki Yogyakarta sejak akhir Juni, Panglima Besar Jenderal Soedirman baru memijak Yogyakarta lagi dari wilayah gerilyanya, selang beberapa hari setelah dipanggil Presiden Soekarno.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement