Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jejak Pasukan Mataram Bangun Surau dan Masjid di Jakarta

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 15 April 2023 |03:06 WIB
Jejak Pasukan Mataram Bangun Surau dan Masjid di Jakarta
Masjid Al-Alam Marunda. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

Masjid yang cukup megah dan dapat menampung sekitar 3.000 jamaah ini, merupakan masjid tertua di kawasan Tanah Abang, yang penduduknya dikenal taat beribadah. Awalnya, masjid tersebut hanyalah sebuah surau yang sangat sederhana, luasnya hanya 12X8 meter. Baru diperluas menjadi masjid pada 1760.

Yang membuat tempat beribadah ini sangat bersejarah bagi ibu kota, karena dibangun oleh kedua putra Raden Karto Busyo, yang dikenal dengan nama KH Muhammad Asyuro, seorang bangsawan Mataram. Kedua putranya adalah KH Abdul Sumod Asyuro dan KH Murad Asyuro.

Menurut berbagai keterangan, kedua kakak beradik yang juga merupakan juru dakwah yang andal ini, membangun surau itu pada tahun 1527 atau 929 Hijriah, tatkala berkembangnya agama Islam di Jakarta. "Saat itu, bersamaan pula dengan bergabungnya tentara Islam dari Kerajaan Demak dipimpin oleh Fatahillah yang menyerbu Sunda Kelapa dan mengusir tentara Portugis," paparnya.

Dalam perkembangannya, Masjid Al-Makmur pernah dipimpin oleh seorang guru agama terkemuka, KH Abdul Halim Zaini, dengan pengurusnya KH Abdul Sumod Asyuro.

Pada 1910, pengurus masjid menerima tanah yang diwakafkan oleh Sayid Abubakar bin Muhammad Alhabsji dan Syeikh Abubakar bin Salim Sungkar untuk perluasan. Setelah perluasan, masjid ini menjadi 44X22 meter.

Masjid yang menjadi kebanggaan warga Tanah Abang ini pernah dikelola oleh almarhum Ustaz Zainal Abidin Alhabsji, seorang pengajar perguruan Islam 'Jamiatul Kheir', yang letaknya tidak berjauahan dari Masjid Al-Makmur.

Konon, kata Tanah Abang berasal dari tentara Mataram saat menyerbu ke Batavia. Mereka tidak hanya menyerang ibu kota dari laut di utara, tapi juga dari selatan.

"Tanah Abang, yang kala itu merupakan tanah bukit dan rawa-rawa dan dikelilingi kali Krukut, oleh bala tentara Islam Mataram dijadikan sebagai salah satu basis. Karena tanahnya bewarna merah (abang dalam bahasa Jawa), mereka pun menamakan Tanah Abang (tanah merah)," ujarnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement