Kudeta Mematikan di Sudan, Dunia Internasional Minta Kekerasan Dihentikan
Tentara mengatakan bahwa pejuang RSF telah menyerang kamp-kamp tentara dan berusaha merebut markas militer.
"Bentrokan sedang berlangsung dan tentara menjalankan tugasnya untuk melindungi negara," kata kantor berita AFP mengutip juru bicara militer Brigjen Nabil Abdallah.
Kantor berita Reuters juga mengutip para saksi yang mengatakan bahwa terjadi baku tembak di kota utara Merowe.
RSF merilis sebuah video yang katanya menunjukkan pasukan Mesir yang telah "menyerah" kepada mereka di Merowe. Militer Mesir mengatakan tentaranya berada di Sudan untuk melakukan latihan dengan rekan-rekan mereka di Sudan dan sedang berkoordinasi dengan otoritas Sudan untuk menjamin keselamatan personelnya.
Kekuatan Barat dan pemimpin regional telah mendesak kedua belah pihak untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke pembicaraan yang bertujuan memulihkan pemerintahan sipil.
Sudah ada tanda-tanda pada Jumat (14/4/2023) bahwa situasinya akan teratasi.
Kudeta yang terjadi pada 2021 mengakhiri periode lebih dari dua tahun ketika para pemimpin militer dan sipil berbagi kekuasaan. Kesepakatan itu datang setelah Presiden otoriter Sudan Omar al-Bashir jangka panjang digulingkan. Sejak itu, terjadi protes pro-demokrasi reguler di Khartoum.
Para jenderal telah menjalankan Sudan sejak kudeta pada Oktober 2021.
(Susi Susanti)
